PM, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan kehormatan delegasi Organisation of Islamic Cooperation (OIC) Youth Forum, yang dipimpin oleh Presiden OIC Youth Forum, H.E. Taha Ayhan. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Diplomasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025), membahas tiga poin utama, dengan fokus utama pada penguatan dukungan terhadap Palestina.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat solidaritas dunia Islam terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Gaza Tribunal: Mengungkap Fakta dan Mencari Keadilan
Salah satu inisiatif utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pembentukan Gaza Tribunal, sebuah forum yang bertujuan untuk mendokumentasikan serta menyuarakan testimoni terkait berbagai peristiwa yang terjadi di Gaza. Data dan bukti yang dikumpulkan akan dikompilasi sebagai dasar untuk menuntut keadilan melalui forum-forum internasional.
“Kami membahas tiga poin penting, salah satunya adalah penguatan dukungan OIC dan OIC Youth terhadap Palestina. Salah satu inisiatif yang dibicarakan adalah Gaza Tribunal, yang akan mengumpulkan data-data penting terkait kondisi di Gaza untuk dibawa ke tingkat internasional,” ujar Ravindra.
Potensi Pemuda OIC dan Penguatan Ekonomi Syariah
Selain membahas isu Palestina, pertemuan ini juga menyoroti peran penting pemuda di negara-negara anggota OIC dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. OIC Youth Forum mencatat bahwa negara-negara Islam menyumbang 27 persen dari populasi muda dunia, dan angka ini diperkirakan meningkat menjadi 35 persen pada tahun 2030.
Ravindra menekankan bahwa potensi besar ini harus dimanfaatkan secara optimal, salah satunya melalui pengembangan ekonomi syariah. Beberapa sektor yang menjadi perhatian utama antara lain industri wisata halal, pembiayaan berbasis syariah, serta peningkatan kerja sama ekonomi antarnegara OIC.
“OIC Youth Forum juga menciptakan inkubator untuk pemuda, guna mendorong pengembangan usaha-usaha ekonomi kreatif berbasis syariah. Dengan pemanfaatan ekonomi berbasis syariah yang lebih luas, kita dapat meningkatkan kesejahteraan umat Islam secara global,” jelasnya.
Ethnosport: Ajang Olahraga Berbasis Kearifan Lokal
Poin ketiga yang dibahas dalam pertemuan ini adalah penguatan ajang olahraga berbasis budaya dan kearifan lokal negara-negara OIC, atau yang dikenal dengan ethnosport. OIC Youth Forum berencana menjalin kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia untuk mendorong partisipasi lebih luas dalam ajang ini.
“Indonesia memiliki pencak silat, yang bisa menjadi bagian dari forum ini. Negara-negara lain juga memiliki olahraga tradisional seperti panahan atau horseback riding. Diharapkan, ethnosport ini dapat menjadi ajang internasional seperti Olimpiade, namun dengan fokus pada olahraga tradisional negara-negara Islam,” kata Ravindra.
Delegasi yang Hadir
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai delegasi penting, antara lain President OIC Youth Indonesia Astrid Nadya Rizqita, Director Islamic Cooperation Youth Forum Sinan Karsiyaka, Wakil Presiden I Bidang Dialog Antarbangsa OIC Youth Indonesia Yanju Sahara, serta perwakilan dari berbagai bidang lainnya.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan kerja sama antara Indonesia dan OIC Youth Forum semakin erat, baik dalam mendukung Palestina, mengembangkan ekonomi syariah, maupun mempromosikan olahraga berbasis budaya Islam di tingkat global.
Belum ada komentar