IDeAS; Dana Otsus Belum Mampu Atasi Kemiskinan

PM, BANDA ACEH – Lembaga Kajian Institute for Development of Acehnese Society (IDeAS) menilai aliran Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang diterima Aceh sejak tahun 2008 sampai 2015 sekitar Rp42,2 triliun belum mampu menjawab persoalan utama ekonomi Aceh. Angka kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat di Aceh.

Direktur Eksekutif, IDeAS Munzami, S.E dalam siaran persnya menjelaskan, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 851 ribu orang (17,08 persen), meningkat dibanding periode September 2014 (16,98 persen), Aceh urutan kedua terbawah setelah Bengkulu (17,88 persen) untuk kategori se-Sumatera dan diatas rata-rata nasional sebesar 11,22 persen pada periode Maret 2015. (Data BPS terakhir)

”Amatan IDeAS terhadap Publikasi BPS Aceh triwulan III 2015 pada 5 November 2015 juga menunjukkan Angka pengangguran terus bertambah, mencapai 9,93 persen, jauh diatas rata-rata nasional sebesar 6,18 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Aceh per Agustus 2015 mencapai 217 ribu atau 9,93 persen, mengalami peningkatan sebesar 26 ribu dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014 yaitu 191 ribu (9,02 persen) dan lebih tinggi 2,2 persen dari TPT Februari 2015 sebesar 7,73 persen, ),” beber Muzanni.

Data Sosial Ekonomi BPS Pusat menunjukkan tingkat pengangguran di Aceh masih tertinggi se-Sumatera, bahkan tertinggi se-Indonesia bersama dengan Maluku (9,93 persen).

” Ekonomi Aceh saat ini semakin terpuruk, dan akan berdampak lebih buruk terhadap masa depan ekonomi Aceh karena aliran dana Otsus hanya tinggal 12 tahun lagi dari total 20 tahun yang akan diterima Aceh (2008 – 2027,” lanjutnya.

Menurut IdeAS, dua indikator ekonomi di atas menunjukkan bahwa dana Otsus yang berlimpah Aceh belum mampu mengatasi tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Mereka meminta Pemerintah Aceh segera mengevaluasi kinerja tim ekonomi beserta SKPA terkait.

”Kita berharap semua elemen masyarakat agar bersinergis untuk terus mendorong dan mengawal pengalokasian dana Otsus agar tidak disalahgunakan oleh para pemangku kepentingan, sehingga Dana yang berlimpah tersebut dapat berdampak positif bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” tutup Muzanni. [PM006]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2021 01 12 at 13 02 15
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali saat meresmikan BUMG Glee Geunteng Bakery di Gampong Rima Keneurom, Peukan Bada, Selasa, (12/1/2021). (Foto/Media Center Aceh Besar)

Alokasi Dana Desa Jangan Melulu untuk Infrastruktur