PM, Makkah – Hujan deras yang mengguyur Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah, termasuk kota suci Makkah. Akibat curah hujan yang tinggi, Departemen Meteorologi Arab Saudi mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa kota, termasuk Makkah, Madinah, dan Jeddah, pada Senin (6/1/2025). Peringatan tersebut menandakan adanya potensi cuaca ekstrem yang berbahaya bagi keselamatan warga.
Banjir yang terjadi telah merendam jalan utama, mengakibatkan kemacetan parah, serta menyebabkan kendaraan terjebak di genangan air. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah mobil terseret arus banjir yang kuat, sementara bus wisata dan kendaraan pribadi terbengkalai di tengah jalan. Selain itu, banyak pohon tumbang dan puing-puing berserakan akibat derasnya arus air.
Sebagai langkah antisipasi, sejumlah sekolah di Provinsi Timur dan Riyadh memutuskan untuk meniadakan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem daring demi menjaga keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
Menurut laporan Saudi Press Agency, hujan deras diperkirakan masih akan berlanjut hingga Rabu (8/1/2025). Banjir semacam ini bukanlah kejadian langka di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, terutama pada musim dingin. Namun, keterbatasan sistem drainase di beberapa kota membuat hujan lebat berpotensi menimbulkan dampak besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, banjir di Arab Saudi telah menyebabkan banyak korban jiwa. Pada 2009, banjir besar di Jeddah menewaskan 123 orang, dan dua tahun kemudian, bencana serupa kembali merenggut 10 korban jiwa. Sementara itu, pada April 2024, hujan ekstrem di kawasan Teluk juga mengakibatkan 21 orang tewas di Oman dan 4 orang di Uni Emirat Arab, yang saat itu mengalami curah hujan tertinggi dalam 75 tahun terakhir.
Pemerintah Arab Saudi saat ini terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti instruksi dari otoritas setempat guna menghindari risiko lebih lanjut.
Belum ada komentar