PM, Suka Makmue – Puluhan tenaga penyuluh pertanian di Nagan Raya, Selasa (16/1), mengadu ke anggota dewan setempat karena gaji mereka belum dibayar oleh Dinas Pertanian dan Perternakan di Kabupaten itu.
Informasi yang berhasil diperoleh dari beberapa sumber pikiranmerdeka.co terjadi pilih kasih dalam pemberian honorium di dalam kelompok penyuluh pertanian di wilayah itu.
Dari 42 tenaga kontrak hanya 4 orang yang dibayar upah jerih payahnya penuh 12 bulan dalam tahun 2017. Sementara puluhan lainnya, tercatat dari bulan Juli hingga saat ini belum dibayar upah honorium Rp 350 ribu perbulan.
Kedatangan puluhan tenaga penyuluh tersebut diterima oleh Sekretaris komisi C DPRK Nagan Raya Teuku Cutman. Dalam kesempatan tersebut, Cutman menyayangkan kebijakan yang diambil oleh Kadis Pertanian dan Perternakan setempat.
Menurutnya, kehadiran penyuluh di kantor pertanian memang sangat dibutuhkan. Terlebih mereka sarjana pertanian yang faham dibidangnya. “Masak gajinya tidak ada, dan dibayar pilih kasih begitu, kita berharap Polres dan Kajari Nagan Raya segera buka pos anggaran di pertanian tersebut. Sepertinya ada permainan disana,” pinta Cutman.
“Kalau tidak diusulkan nama-nama mereka untuk apa juga mereka (penyuluh) disuruh kerja di kantor oleh Kadis pertanian,” tambah Cutman heran.
Sementara Kadis Pertanian dan Perternakan Ir. H. Banta Saidi saat dikonfirmasi pikiranmerdeka.co menjelaskan, puluhan tenaga penyuluhan yang bertugas di dinas dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di wilayah itu kontrak berakhir per juli 2017 lalu.
Ia menambahkan, hal itu dilakukan sesuai instruksi Sekda lama Cut Intan Mala dengan alasan defisit anggaran dan tidak ada pos anggaran untuk itu.
“Benar hanya empat orang yang dibayar penuh dan ada dalam DPA yaitu penjaga malam, petugas kebersihan, dan sopir. Itu sesuai surat instruksi ibu Sekda lama,” terang Kadis Pertanian dan Perternakan Banta Saidi di Suka Makmue.()
Belum ada komentar