PM, LHOKSEUMAWE – Hipertensi dan pendarahan saat melahirkan menjadi faktor utama kematian ibu dan anak di Lhokseumawe.
Penyebab itu ditemukan Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe pada 4 kasus kematian ibu dan anak saat melahirkan sepanjang Januari sampai Oktober 2015.
“Ditemukan akibat hipertensi dan pendarahan pada empat kasus kematian ibu dan anak di Lhokseumawe,” kata Zahara, Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Lhokseumawe kepada Pikiran Merdeka, Senin (14/12/2015).
Zahara, menjelaskan hipertensi disaat kehamilan sangat mempengaruhi ketahanan janin yang sedang dikandung. Selain itu, pendarahan pasca melahirkan dan mengakibatkan kekurangan darah. Hal ini dikarenakan rahim yang tidak berkontraksi atau ada luka-luka.
Kedua penyebab kematian ibu dan anak itu, akibat kurang menjaga kesehatan dan menyepelekan hal-hal kecil pada waktu kehamilan. Oleh kartenanya, ibu hamil selama mengandung harus selalu menkonsumsi makanan yang bergizi.
“Kehamilan yang baik harus terlebih dahulu dipersiapkan dengan baik,sehingga kondisi kesehatan dari awal kehamilan sampai melahirkan terjaga dengan baik,” jelas Zahara.
Ditambahkan, tingkat kematangan emosional sangat menentukan disaat usia kehamilan semakin naik.terutama bagi yang berusia remaja.Kehamilan bagi kelompok usia tersebut agar betul-betul menjaga kestabilan emosional demi kandungan terjaga dengan baik.
“Akibat emosional yang masih labil, kehamilan bagi remaja cukup riskan menggangu kandungan,” katanya.
Angka kematian ibu dan anak di Lhokseumawe pada 2014 dan 2015 masih sama jumlah kasusnya, yakni empat kasus. [PM006]
Belum ada komentar