PM, Meulaboh – Harga telur ayam ras di Aceh Barat terus naik sejak seminggu terakhir. Harga telur yang mencapai Rp 45 ribu per papan membuat pedagang terpaksa membatasi pasokan telur yang dibawa distributor utama dari Provinsi Sumatera Utara.
Di sejumlah toko, terlihat stok telur yang tersedia tidak begitu banyak, lantaran para konsumen juga tidak berani membeli dalam jumlah banyak seperti saat harga normal.
Salah seorang pedagang di Pasar Bina Usaha (PBU) Meulaboh, Ahmad Zulfikar (25) mengatakan kondisi kenaikan harga semakin tinggi setiap harinya. Sebelumnya, kata Ahmad, harga telur satu papan (isi 30 butir) hanya Rp 35 ribu.
“Tidak seperti sekarang ini yang sudah naik mencapai Rp 45 ribu, sehari naik Rp 2 ribu, jadi naiknya tidak sekaligus, begitu kita beli ke distributor naik dan naik terus,” ujarnya, Senin (16/7). Kenaikan harga tersebut memaksa Ahmad mengurangi pembelian dari distributor. Saat ini di tokonya hanya ada 240 ikat besar atau setara 2.400 papan.

“Ada juga pembeli kita yang protes harga naik, tapi kita sudah coba jelaskan kondisi harga saat ini, jadinya konsumen juga mengurangi daya beli, kita juga tidak tahu apa sebab kenaikan harga,” terangnya.
Sementara itu, kata Ahmad harga minyak goreng malah turun meski tidak terlalu signifikan. “Harga minyak kini Rp18 ribu per liter, kalau harga normal Rp20 ribu,” sebutnya.
Sayur Naik
Selain telur, harga berbagai jenis sayuran ikut melonjak. Seorang pedagang sayur, Karman (30) mengatakan, harga sayur naik disebabkan musim kemarau, sehingga kebun yang terletak di Kabupaten Nagan Raya mengalami kekeringan dan gagal panen.
“Kalau dalam sehari laku sampai 60 ikat, baik jenis bayam maupun sawi, namun pembeli kini berkurang karena harga naik, palingan 40 ikat saja dalam sehari, terkadang tidak sampai,” katanya.
Saat ini harga sawi, kacang panjang dan bayam naik menjadi Rp 2500 per ikat, dari harga normal Rp 2 ribu. “Karena musim kemarau produksi sayur mayur menipis,” pungkas Karman. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar