PM, Meulaboh – Harga komoditas ayam potong (broiler) di pasar Bina Usaha Meulaboh (PBU) melonjak hingga menjadi Rp70 ribu per ekor. Kenaikan harga dipicu kurangnya pasokan ayam dari distributor lokal. Sehingga para pedagang pun harus menambah modal untuk memenuhi pasokan ayam.
“Sudah 2 minggu harga ayam naik, dan kita harus nambah modal untuk membeli ayam dari distributor, pasokan juga kurang, makanya harga ayam naik di Meulaboh, para pembeli juga ikutan mengeluhkan kondisi ini,” kata seorang pedagang di PBU Meulaboh, Meizal, Jumat (3/8).
Dikatakannya, ayam broiler ukuran 2,3 Kg biasanya dijual dengan harga Rp57 ribu per ekor, kini naik menjadi Rp65 sampai Rp70 ribu per ekor. Dampaknya seperti yang dikeluhkan pedagang, pembeli mulai sepi, karena mereka juga memprotes harga ayam yang tidak kunjung turun.
Meizal mengaku tidak mengetahui penyebab pasti distributor menaikan harga ayam. “Kita modal tambah makanya kita juga naikan harga jual, jadi kita sesuaikan dengan harga yang disesuaikan dengan distributor,” keluhnya.
Biasanya, para pedagang dalam sehari mampu menjual hingga 100 ekor ayam. Namun sejak harga naik dalam 2 pekan terakhir, mereka hanya mampu menjual 20 sampai 30 ekor saja ayam broiler per harinya. Kondisi ini dikhawatirkan akan terus berlanjut jika tidak segera ada antisipasi.
“Kalau terus seperti ini tanpa antisipasi kemungkinan besar harga ayam akan terus naik, apalagi memang belum ada kepastian kapan harga ayam akan kembali normal,” tandasnya.
Selain itu, harga daging sapi berkisar pada Rp130 ribu per kg tergolong stabil, tidak mengalami kenaikan harga. Ayam kampung per ekornya saat ini tetap stabil di harga Rp110 ribu.
Kepala Dinas Perdagangan Aceh Barat, Dr Erwansyah menyebutkan berdasarkan hasil pantauan langsung ke distributor Sumatera Utara (Sumut), naiknya harga akibat kurangnya pasokan yang disebabkan karena para peternak sedang melakukan masa sterilisasi kandang ayam.
“Kita kirim tim kesana untuk pengecekan langsung, saat ini mereka sedang melakukan sterilisasi kandang ayam sebagai langkah pencegah virus penyakit terhadap ternak. Selain itu, para peternak belum bisa mendistribusikan ayam karena masih dalam masa pembesaran,” ujarnya. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar