PM, Tapaktuan—Ratusan hektar tanaman padi dalam kondisi menunggu panen di Kemukiman Trieng Meuduro, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan diserang hama burung. Petani harus menjaga sawah mereka pagi dan sore, namun serangan hama kian menjadi-jadi.
Ribuan ekor burung pipit menyerang bulir-bulir padi yang mulai menguning. Hama burung itu datang secara berkelompok. Bukan hanya memakan bulir, tangkai padi turut dipatahkan. Fenomena itu membuat petani kecewa karena akan berpengaruh kepada menurunnya hasil panen mereka. Padahal tanaman padi tahun ini di persawahan Kemukiman Trieng Meuduro tergolong sangat subur dan bagus.
“Kelihatannya tanaman padi tahun ini jauh lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Kami menerapkan pola penanaman serentak agar produksi padi meningkat. Namun hama burung datang memberangus bulir-bulir padi pada saat hendak menguning. Kondisi ini mengancam keberhasilan petani dan akan mengurangi hasil panen,” kata Idris (52), seorang petani Trieng Meuduro Baroh kepada wartawan, Selasa (25/8).
Menurutnya, hama burung terlalu cepat memakan bulir padi, dengan sekejab saja bulir padi menjadi kosong. Mengantisipasi gangguan tersebut, masyarakat memasang mainan plastik yang memantulkan cahaya di areal persawahan.
“Bahkan sebagian petani yang memiliki modal memasang jaring untuk membendung serangan burung,” kata Sekretaris Kecamatan Sawang, Fadli SE.
Padahal, sambungnya, dengan telah dicetuskannya program Ketahanan Pangan oleh Presiden Jokowi, dengan menargetkan swasembada pangan di tanah air, animo masyarakat untuk menggarap sawah secara serentak sudah sangat baik.
“Namun, yang menjadi kendalanya saat ini adalah tanaman padi yang telah ditanam dalam kondisi telah menguning atau hampir panen, diserang hama burung secara meluas. Faktor ini menjadi ancaman bagi masyarakat dan perlu diberi solusi oleh pihak berkompeten agar spirit masyarakat menggarap sawahnya tidak memudar,” tandasnya.
Menurut Sekcam Sawang, luas areal persawahan di Kemukiman Trieng Meuduro mencapai 155 hektare. Meliputi, Desa Trieng Meuduro Tunong seluas 25 hektar, Trieng Meuduro Baroh 75 hektar, Sikulat 25 hektar dan desa Panton Luas 30 hektar.
“Serangan hama burung membuat petani padi kewalahan. Namun tidak semua sawah ditanami padi tahun ini. Sebahagian kecil tidak digarap karena berbagai alasan,”kata dia menambahkan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Aceh Selatan, Yulizar SP MM menyebutkan, untuk mengantisipasi serangan hama burung terhadap tanaman padi diupayakan penanaman serentak dan menyeluruh. Membendung frekwensi serangan, petani harus memasang/menggantung CD (compact disk) di persawahan atau memasang jaring agar burung tidak bisa hinggap.
“Cahaya atau kilatan CD mampu menakutkan (menghalau) kelompok burung, sehingga hal itu dinilai berhasil untuk menghalangi burung hinggap di batang padi. Upaya lain tentunya harus menjaga dan diawasi secara rutin agar tidak kecolongan. Kiatnya, mari kita tumbuhkan semangat tanam serentak,” pungkas Yulizar.
[PM002]
Belum ada komentar