Jakarta – Google dikabarkan tengah merampungkan aplikasi media sosial baru bernama “Shoelace”. Aplikasi ini dibuat sebulan setelah Google Plus dimatikan.
Ketimbang membuat media sosial dengan fitur masif seperti Facebook, Shoelace mirip dengan salah satu fitur Event di Facebook. Event untuk mengatur acara dan kegiatan lokal berbasis wilayah. Perusahaan telah melakukan uji coba aplikasi di kota New York, Amerika Serikat.
Dilansir The Verge, pengguna dapat membuat daftar kegiatan yang disukai. Lalu, Shoelace dirancang untuk merekomendasikan serangkaian kegiatan lokal yang dapat dipilih, fitur ini disebut Loop.
Selain itu, pengguna juga dapat mengatur acara sendiri dan didukung dengan teknologi peta antarmuka. Shoelace disebut sebagai pengganti Google+ yang ditutup pada 2 April lalu.
Kendati demikian, seperti yang diberitakan Android Police, Google sempat meluncurkan jejaring sosial serupa yakni Schemer tahun 2012. Namun aplikasi itu “pensiun” setelah dua tahun mengudara.
Berbeda dengan jejaring media sosial lainnya, Shoelace berfokus pada pertemuan antar pengguna yang memiliki minat yang sama dan memudahkan mereka untuk merencanakan pertemuan lebih lanjut di masa depan.
Pada tahap uji coba kali ini, Google bermitra dengan komunitas terpilih di kota New York. Namun perusahaan membatasi aplikasi Shoelace yang hanya dapat dijalankan pada sistem operasi Android 8.0 Oreo dan iOS 11.
Menyoal masalah privasi, melalui laman resmi Shoelace, Google menyatakan sangat menaruh perhatian pada masalah itu. Maka ketika pengguna berhasil menginstal aplikasi, pengguna diharuskan untuk segera bergabung dengan komunitas yang bermitra dengan mereka.
“Kami sangat memperhatikan keselamatan dan privasi di Shoelace. Setelah menginstal aplikasi, kami meminta setiap pengguna untuk bergabung dengan sebuah komunitas,” tulis Juru Bicara Shoelace.
“Kami juga bekerja keras untuk memastikan bahwa semua yang Anda lihat di Shoelace selaras dengan standar komunitas kami.”
Sumber: CNN Indonesia
Belum ada komentar