Jakarta—Meski menampik adanya tawaran kursi menteri, Golkar bersiap diri bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan perombakan kabinet. Isu reshuffle kian menguat setelah PKS dipastikan akan didepak dari koalisi.
Wakil Keta Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengakui partainya akan menggelar rapat di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat untuk membahas perkembangan Golkar termasuk membicarakan kursi menteri.
Ketum Golkar Aburizal Bakrie akan memimpin rapat terbatas yang diikuti pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP). “Kita bahas nanti, salah satu agenda kita membahas itu (kursi menteri) tapi urusan itu hak prerogatif Presiden SBY,” kata Fadel saat dihubungi detikcom, Minggu (8/4).
Meski membahas kemungkinan akan adanya satu kursi limpahan dari menteri PKS, Fadel menegaskan partainya tidak bernafsu mengincar kursi menteri tersebut. Lagipula Golkar, lanjut Fadel belum menerima tawaran menteri dari Presiden SBY.
“Soal kursi menteri bagi Golkar tidak jadi hal utama. Kita membicarakan menteri tapi tidak semata-mata soal kursi. Kementerian bagi kami bukan faktor utama tapi bagaimana program pro rakyat berjalan,” imbuhnya.
Sebelumnya santer beredar informasi, Golkar mendapat kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Jatah ini diberikan karena Golkar berhasil meloloskan rencana pemerintah menaikkan harga BBM melalui tambahan ayat 6 A dalam Pasal 7 RUU APBNP 2012.
Soal bagi-bagi jatah kursi menteri ini, Golkar menampiknya. Fadel memastikan partainya tidak pernah mengincar kursi menteri. Golkar sendiri masih berharap PKS tetap berada di koalisi untuk mendukung kebijakan pemerintah. “Apa salahnya PKS (dikeluarkan dari koalisi)? Dari pertama PKS tidak menghendaki kenaikan BBM sama dengan yang lain, jadi baiknya tetap di koalisi,” sebut Fadel.
Fadel membantah partainya mendapat tawaran satu kursi menteri untuk mengisi kekosongan bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jadi melakukan perombakan kabinet.
“Hingga saat ini belum ada tawaran kursi menteri. Soal kursi menteri buat Golkar itu tidak menjadi hal utama. Kekuasaan dalam arti jabatan menteri bukan segala-galanya, Golkar tidak rakus kursi menteri,” kata Wakil Ketum Golkar Fadel Muhammad, saat dihubungi detikcom, Minggu (8/4).Fadel juga membantah partainya sengaja mengincar kursi Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) sebagai imbalan balas jasa terkait revisi UU APBN Perubahan 2012 dalam paripurna DPR. “Golkar tidak berpikir memenangkan opsi Pasal 7 ayat 6 A untuk imbalan kursi menteri, tidak ada itu. Kita sama-sama menghendaki penundaan kenaikan harga BBM,” imbuhnya.
Soal didaulatnya Ketum Golkar Aburizal Bakrie untuk mengumumkan berakhirnya PKS di koalisi juga dibantah Fadel. Dia meminta publik tidak termakan isu Ical di balik penentuan nasib PKS. “Bohong itu, itu tidak pernah ada mandat bagi Pak Ical. Kita enggak mau diadu dengan PKS,” pungkasnya.[dtn]
Belum ada komentar