PM, Bireuen—Belasan ribu warga menghadiri kampanye terakhir Partai Nasional Aceh (PNA) di Lapangan Blang Asan, Matangglumpangdua, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Jumat (4/4/2014).
Meski Peusangan dan sekitarnya diguyur hujan, massa PNA yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen tetap tidak beranjak dari lapangan tersebut. Mereka antusian mendengarkan orasi politik yang disampaikan sejumlah juru kampanye partai tersebut.
Kampanye terakhir menjelang pemilu legeslatif, PNA menghadirkan sejumlah juru kampanye andalannya. Di antaranya Sofyan Dawood, Munawar Liza dan Rasyidin Plimbang.
Dalam orasi politik, para jurkam menyatakan PNA bersungguh-sungguh memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Aceh, seperti melanjutkan JKA dengan peningkatan kualitas pelayanan dan memberikan jaminan beasiswa untuk seluruh anak yatim.
Mereka juga memproritaskan bantuan pembangunan gampong, menyelamatkan MoU Helsinki dari kepentingan kelompok dan pribadi, membangun kemandirian ekonomi dan membuka lapangan kerja dengan membangun indutri kecil dan menengah.
Selain itu, PNA siap menciptakan pemerintahan yang bersih, membangun masyarakat yang berpendidikan, berbudaya, menghargai alam sekitar, dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan secara menyeluruh.
Dalam orasinya, Sofyan Dawood juga meminta agar masyarakat tetap mengedapankan nilai-nilai demokrasis pada pemilu mendatang. Masyarakat Aceh diimbau tidak takut terhadap intimidasi dari pihak manapun.
Dibagian lain, Sofyan Dawood meminta agar kasus penembakan yang terjadi di Bireuen baru-baru ini agar secepat mungkin diungkap oleh pihak kepolisian, sehingga masyarakat mengatahui dalangnya. “Kita sangat mengharapkan agar peristiwa penembakan yang terjadi di Bireuen itu segera terungkap, sehingga masyarakat tahu siapa dalang yang telah bermain menjelang pemilu di Aceh,” katanya.
Kepada kader dan simpatisan, Sofyan Dawood mengharapkan agar dapat memenangkan PNA di daerah masing-masing.
Pantuan pikiranmerdeka.com, massa PNA yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen sempat memacetkan arus lalu lintas. Begitu juga saat massa meninggalkan lapangan Blang Asan, Peusangan, seusai kampanye tersebut. (Joniful Bahri)
Belum ada komentar