Geger ISIS Rambah Aceh

Geger ISIS Rambah Aceh
Geger ISIS Rambah Aceh

Beberapa temuan menguatkan keberadaan agen ISIS di Aceh. Selain memperkuat pendanaan, mereka ditengarai sedang gencar merekrut anggota baru.

Menjelang malam, warga Gampong Keumangan, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, dikejutkan dengan penemuan secarik surat berlogo Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Surat tersebut ditemukan dalam tas mencurigakan yang diletakkan di depan sebuah klinik, Selasa (11/7) lalu. Tidak diketahui siapa yang meletakkan tas tersebut.

Selain surat, dari dalam tas bermerk Gucci itu juga didapati satu kotak hitam, satu buah sebo hitam, beberapa butir peluru serta sebilah pisau. Barang bukti tersebut selanjutnya diamankan personel Polsek Mutiara Barat.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Goenawan dalam beberapa kesempatan menyampaikan ke media bahwa surat itu berisi pesan kepada Geuchik Gampong Blang Tiro yang bernama Sulaiman. “Dari surat itu, pelaku meminta uang Rp60 juta kepada salah satu geuchik. Uang Rp 60 juta itu ia asumsikan seperti apa yang telah diberikan oleh geuchik-geuchik lain di wilayah yang dituju,” jelas Goenawan, seperti dilansir detik.com.

Hasil penyelidikan awal, polisi menyimpulkan surat tersebut merupakan pemerasan berkedok ISIS. Pelaku disebutkan hanya ingin menakut-nakuti korban, dan sebenarnya tidak ada kaitan dengan teroris. “Ini akan terus kami selidiki, siapa saja orang-orang yang disebutkan dalam surat tersebut,” lanjut dia.

Semntara itu, polisi juga telah mengantongi sejumlah nama yang terlibat sebagai agen ISIS di Aceh. Polisi menduga, nama-nama tersebut adalah mereka yang mengundang ISIS untuk datang ke Aceh. Pergerakannya juga masih di bawah tanah, dengan beberapa ciri-ciri seperti bergamis, berjenggot, dan mengenakan celana cingkrang.

“Tapi ini tidak selalu seperti itu, banyak juga yang sudah menyamar, seperti pelaku peristiwa pembacokan anggota Brimob di Masjid Falatehan di Jakarta beberapa waktu lalu,” terang Goenawan.

Pihaknya akan terus meningkatkan kewaspadaan, terlebih pada polisi, seperti disebut Goenawan, yang seringkali dijadikan target dari operasi ISIS di Indonesia.

Surat berlogo ISIS yang ditemukan warga Pidie, pekan lalu. Foto: Detik

Pengamat terorisme dan keamanan, Al Chaidar mengungkapkan, surat berlogo ISIS yang ditemukan beserta sejumlah amnunisi di Beureunun merupakan bukti jaringan ini masih sangat kuat di Aceh.

Bahkan, kata dia, berdasarkan informasi yang dia miliki, pergerakan kelompok teroris ini di Aceh lebih kuat dibandingkan dengan di Sumatera Utara. “Temuan polisi di Pidie kemarin bukanlah rekayasa, jaringan ISIS semakin kuat di Aceh,” ungkap Al Chaidar, Sabtu 15 Juli 2017. Menurut dia, sejak tahun 2015 ada 2000 orang anggota kelompok ISIS di Aceh.

Al Chaidar menjelaskan, modus yang dia lihat dalam penemuan surat dari kelompok ISIS kepada keucgik di Pidie merupakan cara baru untuk mencari donatur. Hal itu dilakukan untuk mencari pemasukan guna mendanai pergerakan jaringan ISIS di Aceh.

Meski pada 2016 salah satu donator utama ISIS di Aceh, Baraini, warga Sawang Aceh Utara telah ditangkap, namun tak melemahkan pendanaan jaringan tersebut. “Saat ini modus mencari dana jaringan ISIS pun berubah, salah satunya dengan menakuti-nakuti keuchik,” uangkapnya.

Diakuinya, saat ini jaringan ISIS semakin berkembang. Bahkan menurut Al Chaidar, mereka kian gencar merekrut anggota baru. Dalam perekrutannya, mereka meyakinkan anggota baru dengan pembahasan yang prinsipil. Seperti persoalan jihad untuk membala agama dan keselamatan negara.

Al Chaidar tak sepenuhnya setuju dengan pernyataan Kabid Humas Polda Aceh yang menyatakan ciri-ciri khusus seperti jenggotan, gamis dan celana cingkrang.  Selama ini, kata dia, ciri itu tak selamanya bisa menandai ciri pakaian jaringan ini. Ia mencontohkan, kasus penembakan dan pemboman di sarinah, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pelakunya memakai baju dan celana jeans dan terlihat trendy.

Apalagi, kata dia, Aceh yang masyarakatnya berkarakter kuat dalam sisi keagamaan lazim  berjenggot dan banyak yang memakai gamis. “Jadi tak bisa serta merta polisi mengelompokkan mereka yang berjenggot dan memakai celana cingkrang sebagai kelompok tersebut,” tandasnya.[]

MPU Aceh: Mereka Hanya Simpatisan ISIS

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait