Gayo Lues Mulai Kembangkan Padi Hibrida

padi gayo lues
Area persawahan di Gayo Lues. FOTO: Anuar Syahadat

PM, Blangkejeren – Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gayo Lues mulai mempersiapkan lokasi pengembangan benih padi hibrida di tiga lokasi berbeda di daerah setempat, untuk dijadikan benih berkualitas di masa akan datang.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gayo Lues, Noval SP, mengatakan, hampir setiap tahun Pemkab Gayo Lues selalu memasok benih padi unggul dari luar daerah.

Karena itu, sebutnya, khusus tahun 2016, pihaknya mengembangan benih padi hibrida seluas 40 hektar, yang akan diawasi langsung oleh tenaga profesional sampai padi itu nantinya bisa dikeluarkan label biru.

“Selama ini setiap ada pengadaan benih padi selalu kita beli dari luar daerah, padahal daerah kita juga sangat berpeluang menghasilkan benih padi unggul,” katanya, Sabtu, 19 Maret 2016.

Ia merincikan, pengembangan benih padi akan dilakukan di Desa Agusen dan Desa Porang Ayu Blangkejeren, serta di Kecamatan Blangjeranggo. Lokasi itu sengaja dipisah agar saat perkwaninan silang benih padi itu nanti tak terganggu oleh padi biasa.

“Hasil padi yang akan dijadikan benih ini biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan menanam padi biasa, namun harganya lebih mahal.”

Pihaknya juga akan menampung benih itu nantinya untuk kembali disalurkan kepada masyarakat.

Kebanyakan warga Gayo Lues, sebut Noval, menjadikan benih padi dari hasil panen sebelumnya, sehingga hasil panen sering tidak maksimal jika dibandikan dengan benih padi unggul yang berlabel biru itu.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Sukses Pecahkan Rekor Dunia, Tari Saman Gayo akan Tampil Keliling Eropa
Ribuan penari laki-laki tampil pada pagelaran tari tradisional Saman massal di stadion Seribu Bukit, Blang Kejeren, Gayo Lues, Aceh, Minggu (13/8/2017). Pagelaran Tari Saman yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda itu diikuti 12.262 peserta dari berbagai komponen masyarakat termasuk PNS, aparat TNI/Polri. Menurut catatan Museum Rekor Indonesia (MURI), peserta yang ikut berjumlah 12.262 orang, memecahkan 'rekor tarian kolosal dengan penari terbanyak di dunia'. Di tahun 2014, rekor serupa hanya diikuti oleh 5.057 penari.

Sukses Pecahkan Rekor Dunia, Tari Saman Gayo akan Tampil Keliling Eropa

Guru SMP Kena Pungli di Jalan Longsor
Alat berat membantu mengevakuasi mobil tanki pembawa bahan bakar minyak yang tersangkut di jalan Gayo Lues menuju Aceh Tengah . foto IST

Guru SMP Kena Pungli di Jalan Longsor