PM, Jakarta – Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Persero Tbk dikabarkan bakal menguji coba pesawat kargo nirawak atau drone (unmanned aerial vehicle/UAV) dalam waktu dekat. Uji coba tersebut rencananya berlangsung selama tiga bulan, dan perdananya akan dilakukan di Aceh.
“Akan kami uji risikonya, guna memastikan kelayakan drone itu sesuai kriteria dari DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan),” ujar Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis, Mohammad Iqbal, Selasa (22/10) melansir tempo.co.
Garuda akan menerbangkan beberapa armada yang mengangkut barang berkapasitas tak lebih dari 500 kilogram. Armada itu dapat menjangkau jarak lebih-kurang 1.200 kilometer dengan kecepatan 300 kilometer per jam.
“Kemungkinan uji coba diperluas di wilayah Maluku, Maluku Utara, hingga Manado. Setelah lolos uji coba, Garuda Indonesia akan menerbangkan pesawat tersebut untuk kepentingan komersial,” tambah Iqbal.
Sementara pada tahun 2020, Garuda Indonesia setidaknya tercatat bakal memiliki 10 unit pesawat. Armada berjuluk frighter ini ke depan digadang-gadang bakal membawa berupa barang kebutuhan pokok hingga produk-produk e-commerce.
“Arahnya Garuda Indonesia ingin membangun sistem logistik mengantar barang dari Sabang sampai Merauke,” tutur Iqbal.
Iqbal mencatat, saat ini kebutuhan terhadap kargo atau pengiriman logistik semakin tinggi. Menurut dia, kebutuhan terhadap angkutan kargo melonjak 11 persen per tahun. Pertumbuhan pengiriman barang e-commerce tercatat paling tinggi dengan peningkatan volume lebih dari 50 persen per tahun.
Dengan kebutuhan yang tinggi, pengoperasian pesawat frighter diharapkan dapat memberi nilai tambah terhadap layanan, misalnya dengan memangkas waktu tempuh pengiriman barang dari semula 2-4 hari menjadi 24 jam. Armada udara kargo ini juga diharapkan dapat menekan biaya pengiriman barang.
Seiring dengan pengoperasian pesawat kargo, Garuda Indonesia telah meluncurkan aplikasi Tauberes. Aplikasi ini menghubungkan layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang.
Seiring dengan pengoperasian pesawat kargo, Garuda Indonesia telah meluncurkan aplikasi Tauberes. Aplikasi ini menghubungkan layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang.
“Tauberes ini akan menjadi platform kolaborasi antara maskapai dengan JNE, JNT, bandara, Bulog, Angkasa Pura I dan II, Lion Parcel, dan lain-lain,” ujar Iqbal.
Sumber: Tempo
Belum ada komentar