PM, Sabang – Mogok massal yang dilakukan sopir angkutan barang sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tiket online ASDP mulai berdampak pada ketersediaan sembako di Sabang. Para pedagang khawatir kondisi ini dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pokok jika aksi terus berlangsung.
Abdul Malik, pedagang sembako di Sabang, menjelaskan bahwa distribusi barang di wilayah tersebut sangat bergantung pada jalur laut dan kendaraan angkutan dari pelabuhan. Gangguan dalam distribusi ini menyebabkan stok sembako semakin berkurang.
“Kalau mogok ini berlanjut, harga sembako pasti naik. Distribusi ke Sabang hanya mengandalkan jalur laut, dan sekarang terganggu,” kata Abdul Malik, Rabu (11/12/2024).
Hal serupa diungkapkan Bang Pon, pedagang lainnya, yang menyebutkan stok sembako di tokonya hampir habis. Ia mengatakan bahwa upaya mengirim barang secara mandiri dengan menitipkan ke kapal terhambat, karena sopir angkutan melarang barang-barang dimuat sebagai bagian dari aksi protes.
“Saya hanya ingin memastikan stok di toko tetap ada, tapi aksi ini sangat menghambat. Kalau terus seperti ini, harga sembako akan naik drastis,” ujar Bang Pon.
Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan ini agar distribusi sembako kembali normal, sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. Aksi mogok yang telah berlangsung beberapa hari ini dikhawatirkan semakin berdampak pada aktivitas perekonomian di Sabang.
Belum ada komentar