Gagal Panen, Puluhan Petani India Bunuh Diri

Gagal Panen, Puluhan Petani India Bunuh Diri
Gagal Panen, Puluhan Petani India Bunuh Diri

Mumbai – Puluhan petani di bagian barat India tewas bunuh diri setelah mengalami gagal panen tahun ini. Mereka merugi jutaan dolar Amerika karena badai dan hujan es menghancurkan ladang dan perkebunan.

Diberitakan ABC News, Kamis 20 Maret 2014, insiden ini terjadi di negara bagian Maharashtra dari akhir Februari dan masih berlangsung hingga kini. Sumber di pemerintahan Maharashtra mengatakan bahwa tujuh orang petani bunuh diri, sisanya tewas karena badai.

Namun angka ini dibantah oleh kelompok oposisi dan aktivis.

“Ada 32 petani yang bunuh diri sejauh ini di seluruh Maharashtra sejak hujan es terjadi. Kami mendapatkan informasi baru setiap jamnya dari warga,” kata Kishor Tiwari, presiden grup advokasi petani Vidarbha Jan Andolan Samiti.

Partai oposisi India, Bharatiya Janata (BJP) mengatakan bahwa jumlah petani yang bunuh diri mencapai 37 orang. BJP menuntut pemerintah segera menetapkan “bencana nasional” di Maharashtra.

“Sejak hujan es terjadi 28 Februari, seluruh rabi (tanaman yang disemai di musim dingin) di lahan 1,6 juta hektar di 17 distrik rusak,” kata pemimpin senior BJP Gopinath Munde.

Di antara tanaman yang banyak rusak adalah anggur, mangga, pepaya, lemon dan semangka. Salah satu petani yang bunuh diri adalah Bapu Ramchandra Pawar, 62, yang kebun delimanya hancur. Dia tewas dengan menenggak racun, tidak kuat menghadapi utang yang tidak terbayar.

Menteri negara Prithviraj Chavan dalam pernyataannya mengatakan bahwa pemerintah akan mendampingi para korban melalui masa-masa bencana ini. Dia meminta warga yang terdampak untuk “tidak mengambil langkah yang membahayakan diri”.

Delegasi pemerintahan Maharashtra telah bertemu dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh Jumat pekan lalu. mereka menuntut bantuan sebesar 50 miliar rupees (Rp9 triliun) untuk upaya pemulihan ladang dan kebun. [viva.co.id]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait