PM, Banda Aceh – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) mengevakuasi anak harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) yang terjerat sling atau tali kawat di kawasan perkebunan masyarakat di Gampong Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tenggara, Jumat lalu.
Kepala BKSDA, Aceh Agus Arianto mengatakan, anak harimau itu kini dalam perawatan tim medis di Kantor Resor BKSDA di Kutacane, Aceh Tenggara. Kondisi harimau jantan tersebut terus dipantau tim medis.
“Harimau ini berusia satu hingga 1,5 tahun, terjerat di kaki depan kanan. Jeratannya sling atau bekas tali rem sepeda motor atau sejenisnya,” kata Agus Arianto.
Drh Anhar Lubis dari FKL yang memimpin evakuasi dan perawatan terhadap harimau Sumatra yang terjerat tersebut.
Sebelumnya, Jumat lalu warga menemukan anak harimau tersebut dalam keadaan terjerat, dan langsung melaporkannya ke BKSDA Resor Kutacane, Aceh Tenggara.
Dari laporan tersebut, tim BKSDA bersama TNI dan Polri berangkat menuju lokasi. Namun, proses evakuasi terhambat karena ada dua harimau lainnya berkeliaran di sekitar anak harimau terjerat tersebut.
“Dua harimau yang berkeliaran tersebut diperkirakan induk bersama anak harimau lainnya. Tim juga harus memastikan keselamatan sendiri. Setelah kondisi aman, anak harimau terjerat tersebut bisa dievakuasi Sabtu (23/1/2021),” kata Agus Arianto.
Perawatan anak harimau ini membutuhkan waktu, tergantung kondisi luka dialami. Namun, kata Agus lagi, kondisi anak harimau tersebut dalam keadaan baik. Tim medis akan terus meng-update laporan terkait kondisi kesehatannya.
“Kami berharap ini tidak terlalu lama bisa dilepas ke habitatnya. Kami akan duduk dengan masyarakat setempat membicarakan masalah penanganan harimau, sehingga keberadaannya tetap terjaga,” kata Agus Arianto.
Sumber: Antara
Belum ada komentar