FOTO: Kediaman Bacagub Aceh Bustami Hamzah Paska Dilempari Bom

IMG 9337
Foto: Pikiran Merdeka

PM, Band Aceh – Kediaman pribadi calon Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, yang berlokasi di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, menjadi sasaran serangan granat yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin pagi, 2 September 2024. Insiden tersebut terjadi tepat sebelum azan Subuh berkumandang, sekitar pukul 05.10 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lapangan, pelaku melempar granat dari gerbang rumah Bustami Hamzah, dan granat tersebut jatuh di sisi kiri halaman rumah.

Salah seorang sumber yang dekat dengan Bustami Hamzah memberikan konfirmasi atas kejadian tersebut kepada media. “Ya, tadi Subuh granat dilempar,” ujarnya singkat. Hingga kini, belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa maupun kerusakan besar akibat insiden tersebut. Meski begitu, suasana di sekitar rumah calon gubernur tersebut sempat mencekam setelah granat dilemparkan.

Polda Aceh dengan cepat merespon peristiwa ini. Tim penjinak bom dari Brimob Polda Aceh segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan dan memeriksa granat yang dilemparkan. Hingga proses penyelidikan berjalan, pihak kepolisian terus berjaga-jaga di sekitar tempat kejadian dengan menggunakan persenjataan lengkap, untuk memastikan keamanan kawasan tersebut dan mencegah adanya kemungkinan serangan susulan.

Menurut laporan awal, pihak kepolisian masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait serangan tersebut. Proses olah TKP yang dilakukan oleh tim penjinak bom juga difokuskan pada identifikasi jenis granat yang digunakan oleh pelaku, guna mendapatkan informasi lebih lanjut yang mungkin dapat membantu dalam mengidentifikasi motif dan pelaku di balik serangan ini.

Namun, hingga saat ini, Polda Aceh belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai motif di balik penyerangan ini. Pihak kepolisian masih mendalami berbagai kemungkinan terkait siapa pelaku dan apa tujuan dari aksi tersebut. Sejumlah spekulasi pun mulai bermunculan di masyarakat, namun pihak berwenang tetap mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.

Kasus penyerangan terhadap tokoh politik di Aceh bukanlah hal yang baru. Sebagai wilayah yang memiliki sejarah panjang terkait konflik, Aceh masih menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan, terutama menjelang momen-momen politik penting seperti pemilihan gubernur.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait