PM, Meulaboh – Seratusan penyuluh agama dari 12 Kecamatan di Aceh Barat mengikuti kegiatan pembekalan tentang pencegahan paham radikalisme, yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh, di aula Hotel Meuligo, Kamis (26/7).
Ketua FKPT Provinsi Aceh, Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin dalam sambutannya mengatakan, selama ini pelaku teror yang meresahkan masyarakat kerap dikaitkan dengan ideologi agama.
“Kita sebagai umat Islam harus dapat dihargai oleh umat lain, artinya selama ini agama Islam yang selalu tersudutkan dengan adanya aksi gerakan radikal hingga terorisme,” katanya.
Ia menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama, demi menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Agama Islam, lanjutnya, tidak diajarkan untuk menjelek-jelekkan satu sama lain, apalagi berperilaku ekstrem dengan penganut agama yang lain.
Hasbi juga menuturkan, dalam berkehidupan sehari-hari, setiap orang perlu terbiasa menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaan orang lain, dan menjaga tali persaudaraan antara umat beragama.
“Kami dari FKPT Pusat berusaha untuk memberikan pencerahan melalui penyuluhan untuk memberikan pemahaman untuk menangkal gerakan yang dapat menimbulkan radikalisme, Agama Islam tidak pernah mengajarkan aliran sesat,” sebutnya.
Bupati Aceh Barat melalui Kepala Kesbabgpol Desrijal Edi mengatakan, penguatan kapasitas penyuluhan agama penting dalam menghadapi radikalisme dan terorisme.
“Ini sudah jadi tugas kita bersama, untuk mencegah aksi-aksi terorisme,” kata Desrijal.
Ia juga menyebutkan penyuluhan penguatan agama menjadi pelopor dalam menangkal aksi radikalisme .
“Kami atas nama pemerintah Aceh Barat berharap kepada seluruh peserta yang hadir pada hari ini dapat memahami yang disampaikan oleh narasumber dari FKPT Aceh yang bekerja sama dengan Kemenag Aceh Barat,” katanya. ()
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar