PM, Sigli – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Ar Raniry bekerjasama dengan Karang Taruna Provinsi Aceh mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat sosialisasi politik santun di Kabupaten Pidie, Selasa, 12 Februari 2019.
Kegiatan yang bertema “Pemuda Pelopor Politik Santun dalam Menyambut Pesta Demokrasi 2019″ tersebut menghadirkan lima narasumber, diantaranya Sulaiman Abda sebagai Wakil Ketua DPR Aceh, Dr Ernita Dewi Dekan FISIP yang mewakili Rektor UIN Ar Raniry, Ismet ST MT sebagai Ketua Karang Taruna Provinsi Aceh, serta Komisioner KIP dan Panwaslih Kabupaten Pidie.
Dalam penyampaian materi pertama, Dekan FISIP UIN Ar Raniry Dr Ernita Dewi M Hum menyampaikan peran perguruan tinggi sangat penting dalam membangun pendidikan politik di masyarakat, terutama dalam memberikan pemahaman tentang kontribusi lembaga politik dalam perumusan kebijakan dan pembangunan.
“Karena itu, FISIP UIN sebagai institusi pendidikan tinggi merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman dan pencerdasan politik santun kepada masyarakat,” ungkapnya.
Komisioner KIP Pidie Sri Wahyudha menyampaikan sebagai penyelenggara pemilu akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan pesta demokrasi yang berkeadilan. “KIP Kabupaten Pidie akan selaku berkoordinasi dengan Panwaslih dan para pihak untuk menyukseskan Pileg dan Pilpres 2019 dengan mengedepankan prinsip-prinsip independen dan profesional,” jelasnya.
Drs Sulaiman Abda M.Si sebagai Wakil Ketua DPR Aceh dalam penyampaian materinya mengatakan politik santun merupakan pondasi dasar dalam menjalankan strategi pemenangan bagi semua kontestan demokrasi.
Komisioner Panwaslih Kabupaten Pidie, Mukhtar Al Falah mengatakan Panwaslih berkomitmen dalam mengawal berjalannya pileg dan pilpres secara konstituisonal. “Panwaslih memiliki peran dan wewenang penting dalam mengawal dan memastikan demokrasi berjalan tertib dan sesuai aturan,” ungkapnya.
Ketua Karang Taruna Provinsi Aceh Ismet ST MT dalam pemaparannya menyampaikan peran pemuda sangat strategis dalam menentukan politik santun. Menurutnya, ada banyak hal yang menyebabkan buruknya perilaku politik saat ini diantaranya juga dilatarbelakangi karena faktor kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya aktivitas dan kreatifitas.
“Pemuda harus kreatif dan produktif dengan gagasan serta kerja nyata yang positif, sehingga pemuda menjadi mandiri. Karena itu, pemberdayaan pemuda ke depan merupakan sangat penting,” ungkap putra Pidie tersebut.
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari seratusan peserta yang terdiri dari unsur mahasiswa dan beberapa siswa siswi dari perwakilan SMA/MA/SMK dalam kabupaten Pidie.
Belum ada komentar