PM, Langsa – Ketua SAR Kota Langsa, Heru Iskandar, k, menyebutkan, fenomena perigee diperkirakan akan berlangsung sejak 1 hingga 4 Januari 2018.
Untuk itu, masyarakat Kota Langsa diimbau untuk mewaspadai pasang air laut tinggi dan gelombang tinggi.
Heru mengatakan, fenomena perigee adalah suatu fenomena alam yang rutin terjadi akibat dari gerak bulan mengelilingi bumi yang gerak lingkarnya berbentuk elips, sehingga terjadi jarak bulan dengan bumi berbeda.
“Dimana suatu ketika bulan berbeda pada titik terjauh dengan bumi atau disebut juga “Apogi” dan dilain waktu posisi bulan lebih dekat dengan bumi yang disebut dengan “Perigee (supermoon),” sebutnya.
Kata Heru, pada fenomena perigee kali ini jarak bumi dengan bulan 356.565 KM yang membuat bulan tampak lebih besar 14% dan lebih terang 30%.
Dengan kejadian fenomena ini, maka gaya tarik bulan terhadap benda-benda dipermukaan bumi akan lebih besar, terutama yang sangat berpengaruh denganfenomena ini adalah air laut.
“Air laut akan terjadi pasang tinggi dan juga akan berpengaruh terhadap gelombang tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, banjir rob dapat berpotensi terjadi untuk wilayah Barat -Selatan Aceh, maupun wilayah Utara Timur Aceh.
“Wilayah yang sangat rentan dengan bencana ini kami perkirakan untuk Barat-Selatan yaitu, pulau Simeulue, Aceh Jaya, Aceh Selatan dan Aceh Singkil. Sedangkan untuk daerah Aceh bagian Utaara-Timur yang perlu perhatian adalah Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara serta Aceh Timur,” bebernya.
Lanjutnya, untuk potensi tinggi gelombang yang perlu diwaspadai untuk pesisir Aceh yakni Banda Aceh-Sabang 1-2.0 M, pesisir Utara-Timur Aceh 0.5 smpai 2.0 M. Untuk pesisir Barat Selatan Aceh tinggi gelombang mencapai 0.5 – 2.0 M, Selat Malaka bagian Utara yakni 0.5-2.5 M dan untuk wilayah Samudra Hindia bagian Barat Aceh tinggi gelombangnya 1-2.5 M.()
Belum ada komentar