PM, Pidie Jaya – Untuk menanggulangi erosi yang terjadi bantaran Krueng Putu, tepatnya di Meunasah Gampong Siren, Pemerintah setempat telah mengajukan usulan ke Balai Wilayah sungai Sumatera I.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Pidie Jaya, Bahron Bakti. ST, Mt, kepada pikiranmerdeka.co, Rabu (7/1), terkait terancamnya keberadaan meunasah gampong setempat akibat erosi.
TERKAIT: Erosi Krueng Putu Semakin Parah, Meunasah Gampong Siren Terancam Ambruk
“Sudah kita ajukan program kerja penanganan erosi di Meunasah Siren ke Balai, dan pihak Balai sangat responsive akan usulan program yang kita ajukan. Bahkan mereka telah memasukkan program tersebut ke dalam e-Planing kerja pihak balai,” ungkapnya.
Kata dia, dalam usulan yang diajukan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya ke Balai Wilayah Sungai Sumatera tersebut, penanganannya tidak hanya sebatas pengikisan tanah pinggir Meunasah Gampong Siren. Namun sambung Bahron, sepanjang luas Kreung Putu.
“Usulan yang kami ajukan, untuk penanganan erosi, juga untuk menanggulangi terjadinya bencana, program kerja pembangunannya sepanjang Krueng Putu, dari batas perbatasan Pidie Jaya dengan Pidie hingga ke ujung Krueng Putu. Dan juga kita mengusulkan untuk penanganan Kuala Ulim dan Kuala Kiran,” paparnya.
Bahron menjelaskan, program penanganan erosi Krueng Putu tersebut kemungkinan besar akan dikerjakan pada tahun 2019 mendatang, dengan anggaran yang mencapai 160 milyar lebih.
“Kalau tidak ada kendala, besar kemungkinan akan dikerja sekitar tahun 2019. Pemrintah Pidie Jaya sudah mengupayakan untuk penangan erosi tersebut,” pungkasnya.()
Belum ada komentar