Aceh Utara—Erlina (42), istri almarhum Juwaini, meminta polisi segera menangkap pembunuh suaminya. Juwaini (47) yang juga Ketua DPC PNA Kuta Makmur itu diduga dianiaya terkait permasalahan bendera partai.
“Siapapun pelakunya, polisi harus menangkap pembunuh suami saya. Ini demi keadilan hukum bagi kami selaku keluarga almarhum,” ujar Erlina yang ditemui di rumah duka, Kamis (6/2/2014).
Wanita paruh baya ini mengaku baru mengatahui peristiwa yang menewaskan suaminya pada pagi hari. Salah seorang ipar Erlina memberitahukan bahwa Juwaini sudah berada di rumah sakit akibat dipukul orang. “Namun saya tidak membayangkan kalau suami saya telah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sebab, ipar saya mengatakan bahwa bapak anak-anak saya masih dalam kondisi sehat dan mampu berbicara,” papar Erlina.
Sesampai di rumah sakit, lanjut Erlina, dirinya melihat tubuh suaminya telah ditutupi kain batik panjang. Saat itulah dia baru mengetahui suaminya telah meninggal. “Saya sempat syok. Dari luar memang tidak terlihat luka yang serius, kecuali kepala yang benjol dan sedikit luka gores di tubuh,” lanjutnya sedih.
Ketua DPC Partai Nasional Aceh (PNA) Kuta Makmur, Aceh Utara, Juwaini, 47, tewas setelah dianiaya dua orang pria, Kamis (06/02/2014) sekitar 01.30 WIB dini hari. Ayah tujuh anak ini dituduh menurunkan bendera Partai Aceh. “Saya meminta polisi segara menangkap pelaku pembunuhan dan mengungkap dalang di balik pembunuhan ini,” tandasnya.(merdekabicara.com)
Belum ada komentar