Blangpidie—Empat siswi SMA di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengaku sudah menjadi korban seksual seorang oknum guru ngaji, MM, 58, yang juga penjaga sekolah di kabupaten setempat. Kasus dugaan asusila tersebut, kini sedang dalam penyelidikan polisi.
“Sudah 4 siswi yang melapor kepada kami, pelaku juga sudah kita amankan di Mapolres Abdya, untuk proses lebih lanjut. Kami terus mendalami kasus ini kemungkinan masih ada korban lain,” kata Kapolres Abdya AKBP Eko Budi Susilo S.Ik melalui Kasat Reskrim Iptu Marzuki, Minggu (13/5)
Informasi diperoleh wartawan menyebutkan, dugaan perbuatan asusila MM ini terungkap berawal dari kejadian kerusupan yang sering menimpa siswi-siswi sebuah SMA Negeri di Abdya. Merasa tidak nyaman dengan kesurupan ini kepala sekolah bersama dengan guru SMA itu mencoba mencari tau ‘dalang’ di balik kejadian kesurupan tersebut.
Pada suatu hari seorang guru di SMA itu menerima laporan dari pemilik warung yang berjualan di sekolah itu kalau ada sorang siswi yang fisik dan aktifitasnya tampak berbeda dari biasanya setelah bertemu MM. Penasaran, guru tersebut kemudian memanggil siswi yang dimaksud pemilik warung.
Setelah dimintai keterangan oleh guru itu, siswi tersebut kemudian menjelaskan dia tampak berbeda dari biasanya karena telah menjadi korban kebejatan guru ngaji, MM (pelaku).
Menurut siswi ini, suatu hari dia meminta tolong kepada MM supaya pacarnya yang sudah putus bisa kembali kepadanya. Dia meminta pertolongan pelaku atas saran temannya (siswi) yang lain yang sebelumnya sudah berhasil dengan keahlian pelaku, sehingga ia mencobanya.
Ketika korban mendatangi pelaku dan menceritakan masalahnya, pelaku kemudian menyuruh korban kalau hendak berobat, lebih baik menunggu pelaku saja di kantin miliknya yang juga dalam konplek sekolah korban seusai jam pulang sekolah.
Sesaat korban dan pelaku berada di kantin, korban mengaku seperti merasa tidak berdaya walaupun dalam keadaan sadar. Saat itu pula, pelaku meraba-raba tubuh korban hingga berujung seperti layaknya berhubungan suami istri.
Terakhir diketahui, perlakuan bejat itu juga pernah dilakukan kepada tiga siswi lainnya dengan berbagai macam cara. Bahkan, informasi lain menyebutkan ada korban yang lansung disuruh pelaku untuk langsung mendatangi rumahnya.
Sementara itu, salah seorang ulama di Manggeng, Abdiya mengatakan MM ini dikenal berprofesi sebagai guru mengaji anak-anak dan juga penjaga kantin di sebuah SMA, serta dikenal sebagai Ustad dan penceramah di gampongnya.
“Untuk itu, kita harapkan orang tua maupun wali siswa untuk tidak terlalu mudah mempercayai kondisi yang menimpa anak-anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang bersifat musyrik. Bilamana dirasa atau melihat ada keganjilan, maka harus ditangani dengan cara yang benar atau sesuai dengan kaidah agama. Jika tidak, maka akan berpotensi mengundang kesesatan dan juga berakibat dengan perlakuan seperti yang terjadi ini,” himbau ulama muda di Kecamatan Manggeng itu.[alf]
guru tak ber iman