Jakarta—Layanan KTP elektronik atau E-KTP nantinya akan diperluas manfaatnya untuk pelayanan kesehatan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan A. Iskandar, saat pembukaan e-Indonesia Initiatives Forum 8 di Jakarta, Rabu (28/3).
Pelayanan kesehatan itu bernama program E-Health, yang rencananya akan dijalankan bersamaan dengan peluncuran E-KTP generasi kedua.
Menurut Marzan, E-KTP generasi kedua nantinya akan menggunakan micro chip untuk menyimpan data pemiliknya, termasuk daftar sejarah kesehatan masyarakat.
“KTP elektronik ini nantinya dapat merekam daftar dan sejarah kesehatan masyarakat, sehingga dapat memudahkan dokter yang memeriksa juga menguntungkan masyarakat pastinya,” kata Marzan. “Masyarakat juga dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa harus bertemu muka,” sambungnya.
Marzan berharap agar ini dapat menjadi salah satu wahana untuk memasuki era E-Health, seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Namun untuk menjalankan program ini masih perlu beberapa hal yang harus diperhatikan.
“Penyempurnaan regulasi untuk implementasi E-Health masih harus terus dilakukan, karena akan banyak pemangku kepentingan yang terkait dengan program ini,” kata Marzan.
Ia menjelaskan, selama ini teknologi informasi dan komunikasi belum banyak digunakan dalam pelayanan kesehatan karena tingkat pendidikan, lokasi geografis, serta akses terhadap layanan teknologi masih sangat beragam.
Meski demikian, lanjut dia, program yang sukses dijalankan beberapa negara maju itu perlu mulai dilakukan di dalam negeri untuk meningkatkan akses dan efisiensi pelayanan medis di rumah sakit, apotek, laboratorium, dan tempat praktik dokter.[ant]
Belum ada komentar