Banda Aceh—Polisi menangkap dua tersangka penembakan Posko Pemenangan seorang calon legislatif Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Kunyet Mulee, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara.
Kedua tersangka masing-masing Umar Adam alias Mebe dan Rasidin Ismail (30) alias Mario, warga Matang Kuli. Dari tangan keduanya polisi menyita seunit sepeda motor metik yang diduga digunakan saat melakukan penembakan.
“Keduanya ditangkap tim gabungan dari Polda (Aceh), Polres (Aceh Utara) dan dibantu tim Mabes Polri,” kata Kapolda Aceh Brigjen Husein Hamidi kepada wartawan di Mapolda Aceh, Senin (17/3/2014).
Menurutnya, penangkapan kedua tersangka setelah polisi menyelidiki bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi selama sebulan. Tim mulanya menangkap Rasidin di kawasan Gampong Alue, Matang Kuli pada Minggu 16 Maret 2014 sore.
Dari pemeriksaan Rasidin, polisi kemudian melakukan pengembangan, dan berhasil meringkus Umar di rumahnya Gampong Meunasah Meurak, Matang Kuli sekira pukul 00.00 dini hari.
Keduanya diduga sebagai tersangka utama dalam kasus penembakan Posko NasDem yang disertai penganiayaan terhadap orang yang menginap di posko tersebut pada 16 Februari lalu.
“UA (Umar-red) diduga yang melakukan penembakan, sedangkan RI (Rasidin) adalah membantu menggunakan sepeda motor,” ujar Husein.
Husein menduga kedua tersangka merupakan simpatisan salah satu partai politik, namun ia enggan menjelaskan terlalu jauh identitas keduanya, termasuk motif yang melatarbelakangi aksi penembakan terhadap Posko NasDem. Alasannya, masih dilakukan pemeriksaan intensif di Mapolres Aceh Utara.
Husein menyebutkan, polisi masih terus mengembangan kasus tersebut melalui Umar dan Rasidin, karena tak tertutup kemungkinan ada tersangka lain yang terlibat.
Polisis belum menemukan adanya kaitan antara aksi penembakan Posko NasDem tersebut, dengan aksi penganiayaan yang menewaskan Juwaini, Ketua Partai Nasional Aceh (PNA) Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara yang tersangkanya juga sudah ditangkap kemarin yakni Zulkifli (35).
Kapolda menambahkan pihaknya masih terus berupaya mengungkap satu per satu kasus kekerasan yang terjadi menjelang pemilu 9 April di Aceh. Di samping terus meningkatkan patroli dan razia untuk memperkecil ruang gerak pelaku kekerasan.[okezone]
Belum ada komentar