PM, Banda Aceh – Dua orang nelayan asal Aceh bernama Darkasy dan Bailatul Aqmi akhirnya tiba di Aceh. Sebelumnya mereka dilaporkan mengalami kecelakaan laut di wilayah perbatasan antara perairan Aceh dengan Malaysia, lalu diselamatkan oleh nelayan Thailand.
Kepulangan kedua nelayan ini disambut haru oleh keluarga di Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara. Turut hadir menjemput kedua nelayan asal Idi Aceh Timur ini dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh (DKP) dan Panglima Laot Aceh. Mereka tiba pada pukul 10.30 WIB, Jumat (27/7).
Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek di Banda Aceh mengatakan, kedua nelayan tersebut kembali ke Aceh dalam kondisi sehat.
“Proses kepulangan kedua nelayan ini sebelumnya sempat mengalami kendala, sehingga mereka harus tertahan di Thailand,” kata Miftach.
Ia juga menjelaskan, proses perjalanan mereka dari Hat Yai Internasional Airport (Thailand) menuju Don Mueang Internasional Airport (Bangkok) dan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Kedua nelayan itu, lanjut Miftach, awalnya direncanakan akan dipulangkan lewat jalur penerbangan Malaysia-Aceh. Namun pihak KBRI di Thailand mengkonfirmasi bahwa kedua nelayan tersebut tidak diizinkan masuk ke Malaysia.
“Sehingga diatur jadwal pemulangan ulang, dan Alhamdulillah mereka hari ini tiba dengan selamat dan kembali dapat berkumpul dengan keluarga,” ujarnya.
Sekretaris Panglima Laot Aceh itu juga menjelaskan kronologi kedua nelayan ini yang mengalami kecelakaan laut. Dari informasi yang diterima pihaknya, kapal yang membawa mereka yaitu KM Indah Harapan yang dinahkodai oleh Darkacy dihantam cuaca buruk di perbatasan perairan Aceh-Malaysia.
“Kapal berbobot 7 GT itu berlayar dari pelabuhan Idi Aceh Timur pada tanggal 6 Juli lalu, lalu dapat informasi dari dua nelayan yang selamat bahwa kapal mereka tenggelam dihantam cuaca buruk dan kedua nelayan ini diselamatkan oleh nelayan Thailand,” ungkap Miftach.
Sementara, dua nelayan lagi yang hilang bernama M. Nasir dan Muhammad hingga kini belum ditemukan. “Dua nelayan lagi belum ditemukan. Keempat nelayan ini adalah warga Aceh,” pungkas Miftach. []
Reporter: Ali
Belum ada komentar