DPRK Lhokseumawe Dukung Pembongkaran Proyek Revitalisasi

PM, Lhokseumawe – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe menyetujui pembongkaran proyek revitalisasi di Jalan Perdagangan. Keberadaan proyek tersebut dianggap merugikan pedagang di sekitar jalan tersebut.

Dalam rapat audiensi antara pedagang, Pemko dan anggota dewan di aula DPRK Lhokseumawe, Jumat  (6/11), dewan menyetujui aspirasi pedagang untuk membongkar tersebut yang sudah selesai dikerjakan sekitar dua bulan ke depan.

“Hari ini kita sudah menampung aspirasi pedagang lewat Komisi C dan Komisi D. Kami sangat mendukung apa yang dituntut pedagang agar median jalan pada proyek itu dibongkar sehingga pedagang bisa beraktifitas seperti semula,” kata Azhar Mahmud, politisi Nasdem ini kepada Pikiran Merdeka.

Menurut Azhar, keberadaan proyek tersebut tujuannya baik, pemerintah dalam hal ini menciptakan kota hijau, tetapi keberadaan proyek tersebut ditolak keras oleh pedagang dan masyarakat Pusong.

”Kami DPRK akan berdiskusi kembali dengan Pemerintah Kota agar lebih proaktif membela pembangunan yang pro-rakyat,” kata Azhar yang mengakui anggaran pembangunan proyek tersebut berasal dari APBK Lhokseumawe 2013.

Sementara Hendrik, seorang pedagang Los di Jalan Perdagangan mengatakan selama pelaksanaan pembangunan proyek tersebut sangat merugikan para pedagang.  Ada beberapa pedagang terpaksa menutup tokonya karena terus merugi, akibat pot bunga pada median yang membelah jalan perdagangan menjadi sempit, sehingga  pembeli enggan singgah akibat tidak ada lahan parkir.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, Suryadi para pedagang mengungkapkan kerugian mereka selama setahun belakangan akibat pembangunan proyek tersebut. Para pedagang mengangap persoalan itu seperti musibah ekonomi bagi mereka. Karena itu mereka meminta segara dibongkar proyek tersebut demi keberlangsungan mata pencaharian masyarakat.  [PM003]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nelayan Tak melaut
Kapal Motor atau Boat nelayan pukat langga dan pancing di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, bersandar di dermaga akibat cuaca buruk. FOTO: Erwin Jalaluddin

1.200 Nelayan Menganggur Akibat Ombak Tinggi