DPRK Gayo Lues Minta Disprindakop Pantau Harga Barang

PM,GAYO LUES–Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues meminta Dinas Perdagangan (Disperindakop) Gayo Lues turun ke lapangan meninjau masalah harga barang kebutuhan masyarakat. Pasalnya, selama ini banyak pedagang yang mengambil keuntungan dengan cara menipu masyarakat banyak.

Hal ini diutarakan Anggota DPRK Gayo Lues, Ibrahim S.Hut, Selasa (11/08/2015) saat menyampaikan pemandagan umum di Gedung DPRK setempat.

“Kami mengharapkan agar dinas-dinas di Kabupaten Gayo Lues menjalankan fungsinya dengan baik dan pro aktif. Kasihan masyarakat Gayo Lues, Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak normal, gas elpiji tidak normal, bagaimana masyarakat akan sejahtra,” ketusnya.

Kata Ibrahim, beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri tempo hari, harga sere wangi yang biasa dijual petani kepada agen penampung Rp160 ribu per kilogram diturunkan menjadi Rp140 ribu per kilo.  “Marilah sama-sama kita perhatikan ke depanya, jagan hanya kita gerogoti APBK saja, tapi kita jalankan juga tugas dan fungsi masing-masing,” pintanya.

PM004

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen
Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen PM, MEULABOH – Harga beli cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Meulaboh, Aceh Barat, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan hingga 40 persen, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogramnya. Seorang pedagang sayur-mayur di Pasar Bina Usaha, Meulaboh, Iyan kepada wartawan, Jumat (22/9) menyebutkan, kenaikan harga tersebut akibat minimnya pasokan cabai merah lokal sejak beberapa hari terakhir. Biasanya, kata Iyan, pihaknya menerima pasokan cabai merah dari Nagan Raya hingga mencapai 100 kilogram perhari. Tetapi saat ini pengiriman cabai mereah ini tersendat. Saat ini, pedagang hanya menerima pasokan cabai hanya 40 kilogram dari Sumatera Utara. “Cabai yang kita terima sekarang ini hanya pasokan dari luar saja, itupun dengan jumlah yang sangat sedikit dan harga sangat mahal. Sehingga kami terpaksa menyusuaikan harga jual dengan harga yang kami peroleh dari distributor,” katanya. Dampak dari harga mahal membuat penjualan cabai di pasar Bina Usaha dan beberapa pasar lainnya di Aceh Barat mengalami penurunan. Warga hanya membeli cabai dalam jumlah kecil, sehingga membuat pendapatan pedagang berkurang.[] Harga cabai merah di Kota Meulaboh, mengalami kenaikan hingga 40 persen, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogram.(Pikiran Merdeka/Azhar)

Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen

Kreatif, Warga Pelihara Ikan di Saluran Pembuangan
Warga Desa Blang Cot Baroh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen memberi makan ikan yang mereka budidayakan di saluran pembuangan desa mereka. Pikiran Merdeka | Joniful Bahri

Kreatif, Warga Pelihara Ikan di Saluran Pembuangan