Doakan Aceh Tsunami, Anggota DPRA Bakal Laporkan Akun Twitter Milik Chandra ke Mabes Polri

IMG 20211027 WA0004
Doakan Aceh Tsunami, Anggota DPRA Bakal Laporkan Akun Twitter Milik Chandra ke Mabes Polri

PM, Jakarta – Anggota DPRA, Asrizal H Asnawi akan melaporkan pemilik akun Twitter @pendakimagelang ke Mabes Polri terkait ujaran kebencian. Akun tersebut diduga telah membuat cuitan yang mendoakan Aceh agar terkena tsunami, hanya gegara kematian seekor anjing yang terpaksa ditertibkan setelah menggigit beberapa wisatawan di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

“Insya Allah jadi saya melaporkan (akun @pendakimagelang) ke Mabes Polri,” ujar Asrizal menjawab pikiranmerdeka.co, Rabu, 27 Oktober 2021.

Dia mengatakan laporan ujaran kebencian tersebut akan dilakukan hari ini di Mabes Polri. Kebetulan dirinya sedang berada di Jakarta karena membawa ibunya yang sakit.

Ada beberapa alasan pelaporan itu dilakukan Asrizal Asnawi. Pertama, akun @pendakimagelang tersebut telah mendefinisikan orang Aceh tidak memiliki akhlak lantaran kematian anjing bernama Canon tersebut. Selanjutnya, dalam cuitan tersebut, pemilik akun @pendakimagelang juga mendefinisikan orang Aceh merupakan manusia kejam, beringas, dan brutal.

Definisi selanjutnya yang membuat Asrizal Asnawi kukuh melaporkan akun tersebut ke Mabes Polri lantaran doa Chandra Kusuma Farhan, yang berharap orang Aceh tertimpa musibah tsunami kembali.

“Ini ujaran yang penuh kebencian dan memancing reaksi masyarakat Aceh. Kita tidak mau orang melanjutkan saling hujat di media sosial, apalagi sampai main hakim sendiri nantinya,” kata Asrizal.

Pemilik akun Twitter @pendakimagelang bernama Chandra Kusuma Farhan sempat mengubah nama akunnya menjadi @pendakilugu. Hal tersebut diduga dilakukan Chandra untuk menghilangkan jejak digital. Namun cuitan Chandra di Twitter tersebut telah mengundang reaksi netizan. Beberapa netizen bahkan menantang Chandra untuk bertemu langsung guna mempertanggung jawabkan komentarnya tersebut.

“Mengedepankan agama hingga disebut Serambi Mekah tapi akhlak gak ada, manusianya kejam, beringas, brutal. Semoga, tsunami terjadi lagi di provinsi ini. Amin,” merupakan cuitan Chandra lewat akun @pendakimagelang alias @pendakilugu, seperti dikutip Republika di Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021 lalu.

Usai memosting cuitan tersebut, akun milik Chandra langsung mendapat serangan dari warganet. Dia bahkan sempat menggembok akun tersebut dan kemudian mengubah namanya menjadi Arwin dan Om Can untuk menghilangkan bukti.

Kasus kematian anjing Canon di Aceh Singkil menjadi ramai setelah artis Sherina Munaf berkomentar di akun Twitter-nya. Sherina mengecam tindakan Satpol PP yang disebut menyakiti anjing, dan mengaitkannya dengan wisata halal di Aceh. Tudingan tersebut kemudian dibantah oleh warga lokal Aceh Singkil. Mereka menilai reaksi Sherina berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Guna mencegah reaksi berkepanjangan inilah yang membuat Asrizal Asnawi berani menempuh jalur hukum, termasuk melaporkan akun Twitter milik Chandra tersebut. “Mewakili masyarakat Aceh yang tersangkiti oleh cuitan ini, dan berharap keadilan, maka jalur hukum lebih tepat kita gunakan,” pungkas Asrizal Asnawi.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Timun Unik Hebohkan Warga
Timun Unik Hebohkan Warga

Timun Unik Hebohkan Warga

Muhyan Kalah di Kampung Istri
Muhyan Kalah di Kampung Istri

Muhyan Kalah di Kampung Istri