PM, Suka Makmue – Keuchik Simpang Empat Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, dituding melarang mahasiswa galang dana di wilayah tersebut, Sabtu (23/12) kemarin. Dugaan larangan itu, sejak kemarin menjadi viral di media sosial.
Aksi itu disebut-sebut terjadi, saat sejumlah mahasiswa melakukan aksi sosial penggalangan dana untuk Palestina. Geuchik yang melarang aksi itu disebut-sebut dilakukan oleh geuchik Simpang Peut, Nagan Raya, SahabuddinAli (63). Berbagai kalangan pun menyayangkan sikap oknum geuchik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, geuchik Simpang Empat Sahabuddin Ali, Minggu (24/12) angkat bicara. Kepada pikiranmerdeka.co, Sahabuddin mengaku tidak melakukan pengusiran seperti yang kini viral di berbagai media sosial.
Menurutnya, kronologis sebenarnya ialah dirinya menyarankan mahasiswa yang sedang menggalang aksi sosial untuk melakukan penggalangan dana di tempat yang lebih strategis. Hal itu mengingat tempat penggalangan dana yang dilakukan mahasiswa tepat berada di jalan sempit dan meganggu ketertiban umum.
“Saya tidak pernah melarang organisasi tertentu untuk menggalang dana kemanusiaan, sudah puluhan organisasi yang lakukan. Hanya saja kemarin adik-adik mahasiswa melakukan penggalangan dana tepat di depan masjid dan itu mengganggu jamaah yang hendak ke masjid,” kata Sahabuddin, kepada pikiranmerdeka.
Kata dia, saat itu dirinya juga sempat merekomendasikan para maasiswa itu untuk melakukan penggalangan dana di jalan dua jalur, tepatnya di depan Mapolsek di wilayah itu.
“Janganlah gara-gara ditegur begitu berkomentar yang tidak-tidak. Sudah sering orang melakukan penggalangan di gampong kami, tapi tidak begini ketika ditegur ke hal yang lebih baik,” tutupnya.()
Belum ada komentar