Distribusikan Logistik, PPK Pulo Aceh Sewa Perahu Rp 2,5 juta

Distribusikan Logistik, PPK Pulo Aceh Sewa Perahu Rp 2,5 juta
Distribusikan Logistik, PPK Pulo Aceh Sewa Perahu Rp 2,5 juta

Banda Aceh – Menjelang pencoblosan Pemilu Legislatif 2014, distribusi logistik masih menjadi kendala. Khususnya distribusi ke daerah-daerah pelosok dan wilayah-wilayah terpencil. Termasuk Aceh.

“Banyak daerah-daerah yang agak ekstrem dari sisi logistik, tetapi kita sudah koordinasi dengan pihak TNI, pihak kepolisian juga mem-backup,” kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Jakarta, Selasa (8/4).

Untuk masalah itu, KPU mengaku bergantung pada pihak TNI dalam mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil. Ferry menjelaskan, KPU meminta bantuan dengan alat transportasi berupa helikopter untuk membawa logistik pemilu.

“Dijamin hari ini sudah harus sampai ke TPS-TPS, harus,” tegasnya.

Sementara di Aceh, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar yang berada di pulau paling barat Indonesia mengangkut logistik pemilu dengan menggunakan boat nelayan melalui Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (8/4). Di kecamatan tersebut terdapat 17 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah pemilih sebanyak 3015 orang.

Pengangkutan logistik dibawa sekitar pukul 10.00 WIB dengan menyewa sebuah boat nelayan. Di lokasi terlihat kesibukan petugas memasukkan logistik di dalam ruangan khusus dalam boat tersebut di bawah pengawalan ketat pihak polisi dan TNI.

“Mulanya rencana berangkat pukul 09.00 WIB, tapi karena boat sedikit terlambat, maka kita terlambat satu jam berangkat ke Pulau Aceh,” kata Sekretaris Camat Pulo, Yusra, saat ditemui di Ulee Lheue Banda Aceh, Selasa (8/4).

Sekadar untuk diketahui, Pulau Aceh terdapat dua pulau di kecamatan tersebut yaitu Pulau Breuh dan Pulau Nasi. Kedua pulau tersebut terletak di paling barat Indonesia di bawah administrasi Kabupaten Aceh Besar.

Untuk menuju ke pulau tersebut hanya bisa ditempuh melalui laut dengan menggunakan boat nelayan. Menuju ke sana membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan bila dalam kondisi laut normal dan cuaca baik. Namun bila kondisi cuaca buruk, tentunya boat nelayan itu tidak bisa melintas karena ombak besar.

“Harga sewa boat sekali jalan itu Rp 2,5 juta, akan tetapi ini karena kepentingan negara, pemilik nelayan mau harga lebih murah,” tegas Yusra.

Kata Yusra, sesampai di daratan nantinya di Pulau Aceh mendistribusikan logistik menggunakan sepeda motor ke desa-desa. Hal yang kendala, kata Yusra, jarak antara satu desa dengan desa lainnya harus menempuh perjalanan jauh.

“Paling dekat itu 1,5 Km dan bahkan ada yang sampai 25 Km jarak yang harus kami antara logistik,” ujarnya. [merdeka.com]

Kredit foto: merdeka.com

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20231102 WA0036 660x330
Sekda Aceh, Bustami, SE, M.Si, saat memberikan kata sambutan pada acara Lepas Sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh dari Bambang Bachtiar, SH, MH, kepada Drs. Joko Purwanto, SH, di Gedung Serbaguna Kejati Aceh, Banda Aceh, Kamis (2/11/2023) malam. Foto. Biro Adpim

Sekda Ajak Semua Pihak Dukung Kepemimpinan Kajati Aceh Joko Purwanto