Diduga Bogem Bawahan, Kabid Rehsos Dinsos Aceh Dipolisikan

Diduga Bogem Bawahan, Kabid Rehsos Dinsos Aceh Dipolisikan
Syamsuar 26 tenaga honorer yang diduga menjadi korban pemukulan Kabid Rehsos Dinas Sosial Aceh memegang bukti lapor yang dikeluarkan polsek Baiturrahman,Rabu (22/8) Meski khawatir kehilangan pekerjaan, korban berharap polisi menuntaskan kasus tersebut. [Pikiran Merdeka | Juli Amin]

PM, Banda Aceh—Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh, Drs Arsyi, MSI dilaporkan ke Mapolsek Baiturrahman, Jumat (16/8) lalu. Laporan dilayangkan Syamsuar Bin Syahbuddin, 26 terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Drs Arsyi.

Dalam surat laporan bernomor TBL/63/VIII/2012/Aceh/Resta/Bna/Sek Baiturrahman, tanggal 16 Agustus itu, korban menguraikan penganiayaan terjadi Jumat 16 Agustus 2012, sekira pukul 08.30 Wib diruang Rehsos Dinas Sosial Aceh di kawasan Sukaramai.

“Dia menjambak rambut saya dan menyeret keruangannya. Diruangannya saya disuruh mengaku telah memfitnahnya. Tapi karena saya menjawab tidak benar dia meninju saya dua kali,”kata Syamsuar kepada Wartawaan, Rabu (22/8).

Syam mengaku tidak mengetahui alasan pemukulan dirinya oleh pelaku namun hal itu berawal dari perkenalannya dengan seorang wanita berinisial KL di jejaring sosial Facebook. Dikatakan, setelah akrab dan mengetahui dirinya bekerja di Dinas Sosial, KL kerap menjumpainya.

“Dia tahu saya anak buah pak Arsyi dan kalau datang sering minta pinjam BlackBerry saya untuk berkomunikasi dengan seseorang. Tapi siap dipinjam percakapan mereka dihapus lagi,” kata Syam.

Belakangan lanjut Syam, ia mengetahui bahwa KL kerap menghubungi H saat meminjam Blackberry miliknya. H Sebut syam, merupakan teman dekat Arsyi.

“Mungkin saat minjam hp saya, KL berhubungan dengan H dan mengaku sebagai isteri pak Arsyi kepada H. Dan dari situ pak Arsyi belakangan tahu bahwa HP yang digunakan KL itu milik saya. Padahal HP itupun sekarang sudah hilang dibawa kabur KL,” kata Syamsuar yang berstatus sebagai honorer di Dinas Sosial Aceh.

Syamsuar mengatakan meski tidak melakukan perlawanan dan mengaku tidak memfitnah, namun pelaku tetap melayangkan bogem ke bagian bibir kanan dan pipi kiri. “Saat itu pegawai cukup ramai diruang Rehsos tapi tak ada yang berani melerai kecuali seorang bapak-bapak. Tapi karena sudah tua, diapun tak sanggup menhentikan insiden pemukulan,”kata Syamsuar sembari memperlihatkan surat visum et repertum atas penganiayaan yang menimpa dirinya.

Menurut Syamsuar usai pemukulan, ia langsung melakukan visum ke rumah sakit bulan sabit Merah dan kemudian melapor ke polsek Baiturrahman. “Saya sudah pasrah kalaupun harus kehilangan pekerjaan. Saya tidak terima  diperlakukan seperti itu apalagi oleh atasan yang harusnya jadi penganyom,”kata Syamsuar yang mengalami luka memar dibagian bibir dengan diameter 1,5 cm.

Syamsuar berharap laporannya dapat ditindaklanjuti kepolisian hingga tuntas. “Kemarin alasannya saksi belum bisa dipanggil karena di pejabat dan ini mendekati idul fitri,” kata Syamsuar.

Kapolsek Baiturrahman AKP Abdul Muthalib SE yang dihubungi terpisah membenarkan adannya laporan salah seorang tenaga honorer di lingkup Dinas Sosial Aceh. Dikatakannya, polsek Baiturrahman akan menindaklanjuti laporan korban dan tahap awal akan memintai keterangan sejumlah saksi-saksi yang melihat insiden pemukulan.

“Rencananya Sabtu tanggal 25 Agustus nanti karena kemarin mendekati idulfitri. Sayapun masi diluar kota,” kata AKP Abdul Muthalib yang mengaku berada di Sigli.[min]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait