PM, Langsa – Diduga akibat kelalaian dari sejumlah perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, bayi yang baru berusia 3 hari meninggal dunia.
“Anak saya meninggal Senin (2/4) sekira pukul 17.00 WIB di RSU Langsa,” ujar ayah dari bayi tersebut, M.Majid (45), warga Gampong Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat, kepada wartawan, Kamis (5/4).
M Majid menuturkan, anaknya lahir pada Jumat (30/3) sekira pukul 23.00 WIB malam, dengan dibantu Bidan Gampong Matang Seulimeng. Ia menjelaskan, anaknya lahir dengan sempurna dan sehat, hanya saja tidak mengeluarkan suara. Karena dengan kondisi seperti itu, maka dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
“Namun, dalam perawatan tersebut sudah saya merasa ada kejanggalan-kejanggalan. Saat menjenguk anak, saya melihat sejumlah perawat asik main handphonenya masing-masing dan selfi serta selang terbuka, lalu mereka pasang lagi,” ujarnya.
Ironisnya lagi, setelah itu mereka main handphone lagi, dan lalai dalam bertugas.” Seandainya kita tidak menjenguk entah apa yang terjadi mungkin hari itu juga meninggal,” ujarnya kesal.
Tambahnya, dirinya juga melihat langsung kejanggalan pola perawatan anaknya karena dari warna kulit merah hingga menjadi putih setelah di pasang alat tersebut.
“Saya juga mendengar ketika salah seorang ibu perawat masuk mengatakan, gimana kalian kerja ini salah, bukan kek gini. Lalu saya keluar karena emosi dan sedih yang tak tertahankan,” ujar Majid yang keseharian sebagai tukang jasa angkutan becak motor di Kota Langsa.
“Saya memang sudah ikhlas kepergian anak saya tersebut dan ini mungkin sudah takdir Allah SWT anak saya meninggal begitu,” ucap M.Majid suami dari Cut Liana.
“Semoga hal seperti ini tidak tidak terulang lagi kepada orang lain. Biar orang tua lain tak merasakan apa yang kami rasakan sekarang,” ujarnya dengan nada sedih.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa dr Fardhiyani ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan jika dirinya sedang dinas luar dan Senin baru kembali.
Sementara Ketua DPRK Langsa Burhansyah, SH kepada wartawan, menyampaikan, terkait hal itu dirinya meminta agar Pimpinan RSUD bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa masyarakat Matang Seulimeng tersebut. Ia juga, berharap agar Direktur RSUD memberikan sanksi kepada perawat yang lalai dalam melakukan tugasnya.()
Belum ada komentar