Dibongkar Paksa karena Erosi Krueng Kluet, Empat KK Kehilangan Tempat Tinggal

Dibongkar Paksa karena Erosi Krueng Kluet, Empat KK Kehilangan Tempat Tinggal
Dibongkar Paksa karena Erosi Krueng Kluet, Empat KK Kehilangan Tempat Tinggal

PM, TAPAKTUAN – Empat Kepala Keluarga (KK) di Gampong Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, kehilangan tempat tinggal akibat erosi Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Kluet.

Setelah dibongkar paksa pada Rabu (8/11) kemarin, kini belasan warga tersebut terpaksa harus tinggal di tempat sanak saudaranya.

“Kondisi sekarang ini, warga korban erosi sungai tersebut tidak memiliki tempat tinggal lagi,” ujar Tokoh pemuda Kluet Raya Ridwan Haris, Kamis (9/11) kepada pikiranmerdeka.co.

Haris mengatakan, empat unit rumah warga tersebut terpaksa dibongkar agar tidak menimbulkan korban jiwa dan harta.

Kata dia, mereka sangat menggantungkan harapan kepada pemerintah untuk menyediakan tempat tinggal yang layak. Sebab, tanah yang sudah digerus erosi sungai tersebut merupakan lahan satu-satunya tempat mereka mendirikan rumah untuk tempat tinggal.

Ironisnya lagi, sambung Haris, sejak musibah bencana alam erosi sungai di Gampong Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara tersebut terjadi pada Januari 2017 lalu, pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta sejumlah SKPK terkait lainnya, telah turun langsung ke lapangan untuk meninjau lokasi.

Namun sayangnya, ujar Haris, pasca peninjauan ke lapangan hingga saat ini dengan rentang waktu mencapai sepuluh bulan lebih, belum ada langkah penanggulangan apapun di lokasi bencana dimaksud.

“Para pejabat dari dinas terkait terkesan benar-benar tidak ada keseriusan. Langkah itu hanya formalitas saja untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka sudah turun ke lokasi,” sesalnya.

Karena itu, lanjut Riswan Haris, masyarakat Gampong Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara meminta kepada Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra segera memerintahkan dinas terkait untuk melakukan langkah penanggulangan secara serius.

“Mereka meminta langkah penanggulangan yang akan dilakukan adalah segera membangun tanggul menggunakan batu gajah di sepanjang bantaran sungai,” ujarnya.

Jika langkah itu tidak mampu direalisasikan dalam waktu dekat, maka pihaknya mengusulkan kepada Pemkab Aceh Selatan agar segera merelokasi warga yang keberadaan rumahnya sudah terancam ke lokasi yang lebih aman dengan membangun perumahan yang baru.

“Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra kami minta agar memprioritaskan penanggulangan bencana alam ini, jangan justru lebih mengutamakan pergi ke luar daerah sementara rakyatnya terus dilanda kecemasan dan kesedihan,” pintanya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan (kanan) dan Ketua DPW Nasdem Aceh, Zaini Djalil (kiri) menyampaikan arahan pada rakerwil Partai Nasdem di Banda Aceh, Kamis (10/3). Dalam Raklrwil tersebut, Partai Nasdem menargetkan meraih 90 persen perolehan suara dan sekaligus menjadi partai pemenang pada pilkada 2017 di Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc/16.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan (kanan) dan Ketua DPW Nasdem Aceh, Zaini Djalil (kiri) menyampaikan arahan pada rakerwil Partai Nasdem di Banda Aceh, Kamis (10/3). Dalam Raklrwil tersebut, Partai Nasdem menargetkan meraih 90 persen perolehan suara dan sekaligus menjadi partai pemenang pada pilkada 2017 di Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc/16.

NasDem Tak Publis Hasil Survei

Serapan APBA 2017 Macet
Serapan APBA 2017 Macet

Serapan APBA 2017 Macet