PM,SOLO–Sejumlah bendera ISIS, bom rakitan, dan dokumen petunjuk pembuatan bom ditemukan dalam sebuah penggerebekan di Solo, beberapa waktu lalu. Demikian keterangan polisi antiteror Densus 88.
Penggrebekan dilakukan Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Mabes Polri di sebuah kios pulsa telepon di Sawahan, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Dilaporkan Fajar Sodiq, seorang wartawan yang bekerja di Solo, dalam penggerebekan itu, petugas Densus 88 yang bersenjata lengkap, didampingi puluhan petugas Polresta Solo.
Setelah melakukan penggeledahan selama 40 menit, tim Densus 88 bersama tim Laboratorium Forensik mengangkut sejumlah benda yang diperlakukan sebagai barang bukti, di antaranya yang terlihat sehelai bendera ISIS berwarna hitam.
Lurah Sangkrah, Pasar Kliwon, Singgih Bagyono yang turut menyaksikan menjelaskan, Ada satu bendera ISIS, kemudian kertas bertuliskan panduan membuat bom mulai dari awal hingga akhir. “Sedangkan bom rakitan yang diamankan sudah siap untuk diledakkan,” katana, di lokasi penggeledahan, Kamis (13/8).
Tim Densus langsung bergerak menuju rumah terduga teroris Sugiyanto, tak jauh dari lokasi kios pulsa itu. Namun, rumah itu kosong. Seterusnya, Tim Densus bergerak ke lokasi lebih jauh, 30 menit dengan kendaraan, ke sebuah rumah kos di Dusun Gerdu, Desa Waru Kebakramat, Kabupaten Karanganyar. Rumah kos milik Cenggeh Suwarno itu, menurut Densus 88, merupakan lokasi penyimpanan bom rakitan.
Kabid Penindakan Densus 88, Kombes Ibnu Suhendra, mengatakan, “(Rumah kos) ini untuk penyimpanan bom. Ditemukan beberapa bom rakitan di kamar kos di rumah itu. Bom tersebut sudah siap ledak,” katanya.
Bendera ISIS juga disebutkan ditemukan dalam penggeledahan sehari sebelumnya di musala At Taubah dan kandang kambing di depannya, di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.
Berdasarkan pantauan wartawan, di tembok musala At-Taubah yang terletak di bantaran Sungai Bengawan Solo itu juga bertempelkan buletin yang tercetak diterbitkan ISIS, dalam bahasa Indonesia. Buletin edisi 11 itu dituliskan terbit pada Jumat 15 Syawal1436 H/31 Juli 2015.
Seorang aktivis Lasykar Umat Islam Solo mengatakan, Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris, namun belum ada kepastian dari kepolisian. Sejauh ini Densus 88 belum memberikan keterangan resmi.
[PM004]
Belum ada komentar