PM, BANDA ACEH – Pembantu Rektor III Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) meminta mahasiswa untuk mengundurkan diri hari sebagai mahasiswa jika tidak dapat mengikuti aturan yang berlaku di Unsyiah. Hal tersebut di sampaikan oleh Alfiansyah Pembantu Rektor III Unsyiah dalam menanggapi orasi mahasiswa di depan gedung rektorat, Senin (12/10/15).
“Setiap mahasiswa yang tidak setuju dengan aturan yang telah di buat untuk mengundurkan diri hari ini juga sebagai mahasiswa Unsyiah,” katanya di depan mahasiswa.
Alfian menambahkan “(Mahasiswa) yang kena skorsing harus mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ujarnya lagi.
Aksi demonstrasi menolak skorsing yang diberikan Rektor Unsyiah dimulai pukul 09.30 WIB dan diikuti oleh seratusan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unsyiah. Massa yang berkumpul di halaman Masjid Kampus Unsyiah, melakukan longmarcmengelilingi kampus dengan berorasi menuntut Rekor mencabut SK skorsing sepuluh mahasiswa.
Massa membawa sejumlah atribut yang bertuliskan “Prof. Samsul Rizal Rektor Diktator,” Dalam orasinya mahasiswa minta Rektor Unsyiah untuk menjumpai mahasiswa dan mundur dari jabatannya.
“Kami tak butuh rekor arogan, Samsul rizal setengah kakinya sudah berada di penjara. Tidak ada lagi tokoh yang ideal dikampus ini,” teriak salah seorang orator.
Menurut pendemo, SK skorsing tersebut cacat hukum dan mengkhianati hak demokrasi mahasiswa. “Skorsing itu bukan solusi. Skorsing harus memenuhi proses hukum. Mahasiswa juga tidak mau menerima aturan tersebut karena setiap aturan dibuat secara sepihak dan tidak pernah melibatkan Mahasiswa,” teriaknya lagi.
Mahasiswa mengancam, apabila tuntutan mereka tidak di tanggapi, mereka akan melakukan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak. “Kalau aksi hari ini tidak ada hasilya, kami akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi,” teriak orator aksi.
Sebelumnya diberitakan, Rektor Unsyiah memberikan skorsing kepada 10 mahasiswa di dua fakultas, yakni delapan mahasiswa Fakultas Ilmu Politik (Fisip) dan dua mahasiswa Fakultas Psikologi. Keputusan itu dinilai mahasiswa merupakan sikap arogansi rektor. Skorsing ini juga tanpa didahuli pemanggilan kepada pelaku dan tanpa persetujuan senat Unsyiah.
[PM006]
Belum ada komentar