PM, Blangpidie – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan Tanam Serentak untuk masa tanam tahun 2014 di Desa Drien Jaloe, Kecamatan Tangan-tangan, kabupaten setempat, Kamis (23/01/2014).
Hadir dalam acara itu, Bupati Abdya Jufri Hasanuddin, Wakil Bupati Abdya Yusrizal Razali, Kapolres Abdya AKBP Eko Budi Susilo Sik, Dandim 0110 Abdya Letkol Arm E Dwi Karyono AS, Kajari Blangpidie H Umar Z SH MH, Kepala Badan Ketahanan Pangan Aceh Hasanuddin Darjo, Asisten Pemerintah Max Rivai, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Abdya Ir Adusmin Umar, para kepala SKPK, unsur Muspika, para kelompok tani dan sejumlah tamu undangan.
Adusmin Umar yang mengawali acara itu, melaporkan tentang tata cara pengolahan hasil pertanian dan pengembangan yang sudah dilakukan pada sejumlah kelompok tani.
“Kita sudah melaksanakannya pada Kelompok Tani Jaya, Desa Drien Jaloe, sementara di Abdya ini terdapat 608 kelompok tani dengan jumlah 22.106 orang,” sebutnya.
Dari jumlah lahan yang ada, untuk penangkaran benih padi seluas 60 hektar, selain itu juga akan dilakukan pengembangan padi Sigupai. “Dan itu akan kita bina bersama bersama dengan para kelompok tani disetiap Kecamatan,” tuturnya.
Selain menanam padi pada 2013 lalu, tambah Adusmin, pihaknya juga mengembangkan jagung yang diperkirakan dalam dua minggu ini akan segera panen. “Pengembangan jagung merupakan kerja sama dengan pihak TNI program manunggal dalam meningkatkan ketahanan pangan di seluruh Indonesia,” terangnya.
Sementara Hasanuddin Darjo menyampaikan tahun lalu pertanian di Abdya sudah mencapai kesuksesan. “Revolusi sektor pertanian yang dicanangkan Pemerintah Abdya sudah menampakkan objektifnya, jadi untuk mewujudkan itu semua harus tersedianya ahli pertanian. Kami juga bangga dengan sigupai yang sudah mulai dikembangkan di Abdya,” singkatnya
Dalam sambutan singkat, Bupati Abdya Jufri Hasanuddin mengatakan kesadaran petani di Abdya cukup luar biasa, ketahanan pangan nasional juga akan berujung untuk ketahanan stabilitas Republik Indonesia ke depan. “Ketika petani mandiri, maka pemerintah akan fokus pada sektor lainnya,” katanya.
Menurut Jufri hampir 60 persen masyarakat Abdya bergantung pada sektor pertanian. “Kalau belum mandiri, pemerintah akan selalu mendampingi. Pertanian akan kita bantu dan kita dukung,” kata Jufri sekaligus dilanjut dengan penyerahan secara simbolis satu unit handtraktor dan mesin tanam padi kepada salah satu kelompok tani.
[Syahrizal]
Belum ada komentar