PM, SIGLI – Anggota Badan Anggaran (Bangar) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Mahfuddin Ismail, menilai, penetapan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) di Kabupaten Pidie, tidak realistis bahkan terkesan asal-asalan.
Penilaian itu disampaikan anggota DPRK Pidie dari Fraksi Partai Aceh (F-PA) itu, dalam pembahasan anggaran di gedung dewan, Kamis (25/1).
Berdasarkan kajian dewan dalam pembahasan RAPBK tahun 2018, kata dia, banyak SKPK (dinas) menetapkan target PAD tidak ada indkator dan tidak ada acuan tepat.
“Padahal kita tau bersama, setelah kami di banggar DPRK Pidie melihat secara detail dalam pembahasan RAPBK Pidie 2018, ternyata realisasi PAD tahun 2017 hampir semua dinas/SKPK sangat rendah realisasinya,” terangnya.
“Kemudian kami melihat ini sangat aneh asumsi-asumsi untuk target PAD, dan kami menilai Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan dinas terkait terkesan pura-pura dan asal asalan,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, harapan rakyat bahwa PAD itu harus benar-benar dan sesuai potensi di daerah “Jika asal-asalan efeknya nanti di dalam berjalannya anggaran tahun 2018, akan banyak program-program yang harus dibintangkan atau terpotong. Kami tidak mau seperti itu perencanaan anggarannya,” tegasnya.
Lanjut dia, Pemerintah harus mempunyai patron kerja yang jelas dalam penyusunan perencanaan baik itu target PAD atau target penerimaan lainnya dari semua sumber pendapatan yang ada.
“Untuk menjadikan daerah Pidie lebih maju, kita semua sebagai penyelenggaraan negara di daerah kita sendiri terutama eksekutif, harus betul-betul terukur semua sistem perencanaan anggaran dan juga dalam mengusulkan program kegiatan. Sehingga nantinya tidak sia-sia dan SKPK jangan seenaknya saja dalam menargetkan PAD,” pungkasnya.()
Belum ada komentar