PM, SIGLI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, mendesak pemerintah setempat untuk serius memperhatikan abrasi pantai di Gampong Geunteng Barat, Kecamatan Batee.
“Pemkab Pidie melalui dinas terkait khususnya BPBD, harus proaktif dan sesegera mungkin mencari solusi guna menangani abrasi pantai yang kian parah,” kata anggota DPRK Pidie Tgk Anwar Husen, Selasa (5/12) kemarin, saat meninjau lokasi abrasi.
Kata Tgk Anwar, abrasi pantai tersebut saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat gampong Geunteng Barat. Pasalnya, saat pasang purnama air laut terus mengikis perkampungan warga setempat.
Bahkan, sebutnya, beberapa waktu lalu tiga rumah warga setempat yang rusak akibat disapu pasang purnama.
“Ini persoalan serius, sudah ada tiga rumah yang rusak. Persoalan abrasi pantai di Geunteng Barat itu harus dikhususkan panangananya. Sebab, bila kondisi itu terus dibiarkan dikhawatirkan dapat berimbas ke bencana lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Dalam kunjungannya ke gampong Geunteng Barat, Tgk Anwar menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat serta geuchik. Melalui Tgk Anwar, warga meminta pemerintah dapat membangun tanggul pemecah ombak agar dapat menghambat terjadi abrasi pantai.
“Untuk saat ini, setidaknya sepanjang 400 meter harus segera dibangun batu pemecah obak di pesisir Gampong Geunteng Barat ini” kata Tgk Anawar Husen.
Sementara itu Saiful Azmi, geuchik gampong Geunteng Barat, mengatakan, beberapa waktu lalu tiga unit rumah warga desanya telah amblas ke dasar laut. Rumah yang disapu pasang purnama tersebut masing-masing milik Hasbalah, Nurdin dan Mauluddin.
“Sedangkan tiga unit rumah lainnya masing-masing milik Faisal, Rifael dan Abubakar terancam amblas ke dasar laut. Bagi warga korban rumah rusak dan hilang akibat disapu pasang purnama beberapa waktu lalu, kini mengungsi ke rumah tetangga atau ditampung dirumah famili. Kami mengharapkan supaya Pemkab Pidie dapat serius dan peduli terhadap nasib para warga kami yang kini sudah kehilangan tempat tinggal,” harapnya.()
Belum ada komentar