PM, Subulussalam – Sarianti (16), seorang perempuan penghafal Al-Quran di Kota Subulussalam menderita tumor ganas ovarium. Saat ini ia membutuhkan uluran tangan.
Gadis warga Kampong Pulo Kedep, Sultan Daulat yang masih duduk di bangku kelas 1 SMA ini tampak terbujur lesu akibat menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh tumor ganas yang bersarang di bagian perutnya.
Penghafal Al-Qur’an 26 Juz ini sebelumnya sudah pernah ditangani secara medis ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam. Berdasarkan hasil diagnosa dokter, putri pasangan Rusli Sambo dan Siti Asni ini positif mengidap penyakit tumor ganas ovarium. Dokter menyarankan pihak keluarga agar Sarianti dirujuk ke Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh. Namun, karena terkendala biaya, mereka tidak dapat melanjutkan pengobatan Sarianti. Apalagi, kedua orang tuanya yang bekerja sebagai petani hanya memiliki penghasilan pas-pasan. Sarianti pun akhirnya dibawa pulang ke rumah.
Berselang satu hari sekembalinya dari rumah sakit, Selasa (31/7), kondisi Sarianti kian memburuk. Perutnya terus mengalami pembengkakan seiring kesehatannya yang menurun drastis.
Mendapat kabar tersebut, pengurus Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam yang selama ini gencar memberikan pendampingan terhadap masyarakat, langsung menyambangi kediaman Sarianti. Seketika itu juga melalui musyawarah dengan pihak keluarga, Sarianti pun akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, Rabu (1/8) untuk segera dirujuk ke Rumah Sakit Zainoel Abidin di Banda Aceh.
“Alhamdulillah adik kita Sarianti sudah dirujuk ke Banda Aceh. Untuk biaya hidup keluarga yang mendampingi Sarianti ke Banda Aceh turut juga kita santuni tadi,” kata Ketua YARA Kota Subulussalam, Edi Sahputra kepada wartawan.
Edi berharap agar santunan kepada Sarianti terus mengalir, untuk untuk meringankan biaya pengobatan tumor ganas yang diidap gadis penghafal Al-Qur’an itu.
Amatan wartawan saat di rumah sakit, tampak sebuah kitab (mushaf) Al-Qur’an yang selalu berada di genggaman Sarianti. Menurut pengakuan ibunya, sang putri tidak putus-putusnya menyelesaikan hafalan juz-nya. Setiap kali merintih karena menahan rasa sakit, yang terucap dari lisan Sarianti adalah ayat-ayat Al-Qur’an.
“Meskipun sakit, anak saya terus membaca Al-Qur’an. Bibirnya terus bergetar menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Al-Qur’an itu tidak pernah lepas dari tangannya bahkan sampai tidur pun selalu dia pegang,” aku Ibunya.[]
Reporter: Nukman SA
Belum ada komentar