Daud Pakeh: Tidak Ada Agenda Politik Terselubung

Daud Pakeh Kemenag Aceh
Daud Pakeh Kemenag Aceh

Tudingan adanya agenda politik dalam pertemuan dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Hermes Palace Hotel pada 1 Oktober lalu dibantah Daud Pakeh.

“Saya bukan orang politik dan saya tidak berpolitik. Posisi saya adalah birokrat,” kata Pakeh yang ditemui di ruang kerjanya, Sabtu 15 Oktober 2016.

Menurut Daud Pakeh, kehadiran Romy—sapaan Romahurmuziy—pada acara tersebut dalam posisinya sebagai anggota Komisi III DPR RI yang punya hubungan kerja dengan Kementrian Agama. Dalam silaturahmi tersebut, Romy memberi pemahaman kepada peserta terkait persoalan hukum dan radikalisme di Indonesia.

“Acara itu tidak ada sangkut pautnya dengan persoalan politik. Beliau datang ke Aceh, maka melaksanakan pertemuan dengan jajaran Kemenag Aceh,” katanya.

Silaturahmi tersebut merupakan inisiatif dari Kanwil Kemenag Aceh yang mengetahui kehadiran Romy di Banda Aceh. Begitupun, kehadiran anggota Komisi IV dan Komisi XI disebut Pakeh merupakan rombongan yang ikut serta bersama Romy.

Baca: Kepala Kemenag Pidie Jaya: Kami Diajak Pilih Cagub yang Teruji

Ia punya alasan mengapa turut mengundang para Kepala Kemenag dari kabupaten/kota. Menurutnya, para penyuluh agama di daerah adalah  ujung tombak Kementian Agama untuk memberi pemahaman dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Yang disampaikan Pak Romy adalah peran penyuluh agama untuk menangkal paham radikalisme. Beliau mengupas berbagai persoalan dari masa Rasulullah hingga kondisi hari ini, termasuk di Aceh mengapa lahir paham radikalisme,” jelas Pakeh.

Terkait kehadiran Tarmizi Karim, Pakeh mempunyai alasan sendiri. Menurutnya, kehadiran Cagub yang diusung oleh PPP itu bukan atas undangan pihaknya. Ia menduga, Tarmizi Karim ingin mendampingi Romy selepas melakukan makan malam bersama. “Pak Tarmizi Karim hadir bukan undangan Kemenag, itu yang harus saya sampaikan. Kita tidak mengundang beliau.”

“Karena Pak Romy hadir ke Aceh ada keterkaitan dengan agenda Pak Tarmizi Karim, tidak mungkin secara etika untuk melepas Pak Romy. Makanya Pak Tarmizi ikut masuk. Dan, secara etika, tidak mungkin saya mengusir beliau. Beliau duduk dalam barisan peserta, bukan di atas (pentas),” sambungnya.

Sementara soal keberadaan Ketua DPW PPP Aceh Tgk Amri M Ali, disebutnya, bukan mewakili partai. Menurut Pakeh, Amri hadir dalam kapasitasnya sebagai ketua kelompok penyuluh Agama Islam non-PNS Provinsi Aceh yang telah ditunjuk pada masa kepemimpinan Kakanwil Kemenag Aceh dijabat Ibnu Sa’dan.

“Pak Romy adalah anggota Komisi III yang kebetulan saja adalah Ketua PPP. Kebetulan juga, bapak menteri kami (Menteri Agama) dari PPP. Tujuan kita menggelar silaturahmi ini adalah untuk mempererat hubungan kerja Komisi III dengan Kementrian Agama,” katanya.

Selain kehadiran Tarmizi Karim, pengusaha Saiful Husein yang disebut-sebut punya kedekatan dengan Pakeh dan Romy, juga hadir dalam acara itu. Lagi-lagi Pakeh punya jawaban soal ini. Meski acara resmi dari Kemenag, tak hanya dari pejabat maupun pegawai kemenag Aceh yang hadir, kata dia, acara terebut bersifat terbuka dan bisa dihadiri oleh siapapun.

“Kenapa yang dipersoalkan kehadiran Tarmizi Karim dan Saiful Husein, padahal lainnya banyak yang hadir. Itu sifatnya bukan acara tertutup,” sebut Pakeh.

Baca: Kepala Kemenag Pidie Jaya: Kami Diajak Pilih Cagub yang Teruji

Menyangkut isi rekaman saat Romy berbicara dalam forum tersebut ikut mengajak memilih Tarmizi Karim, hal itu juga dibantah Pakeh. Menurut dia, yang disampaikan Romy bukanlah seruan ajakan melainkan ungkapan penghormatan kepada Tarmizi yang kebetulan hadir dalam acara tersebut.

“Bukan mengajak memilih (Tarmizi Karim), hanya bentuk penghormatan kepada pak Tarmizi Karim sebagai mantan PJ Gubernur Aceh yang kebetulan juga Cagub Aceh. Jadi, menurut saya, itu wajar-wajar saja dan tak ada masalah,” kilahnya.

Masih menurut Pakeh, dalam pertemuan tersebut tak ada pembicaraan yang menjurus politik praktis. Ia pun mencontohkan, sambutan yang ia sampaikan saat mebuka acara, tak sedikitpun menyinggung soal dukungan ke Tarmizi Karim.

“Dalam sambutan saya, yang saya sampaikan kita punya lembaga sekian, punya karyawan sekian. Yang hari ini punya kelemahan dan kami mohon arahan dan bimbingan (Pak Romy). Saya sebagai Kakanwil wajib lapor, termasuk persoalan keagamaan di Aceh,” bebernya.

Pakeh memastikan dalam acara tersebut Romy tak pernah menghimbau kepada peserta yang hadir untuk memilih Tarmizi Karim. Menurutnya, jika hal tersebut terjadi dalam acara itu, tentu melanggar aturan.

“Itu tak ada (kampanye politik), jika ada sudah kampanye namanya. Dan saya tak mendengar (Romy) mengatakan seperti itu,” aku Kakanwil. “Saya nyatakan itu tidak ada (kampanye).”

Menurut Pakeh, sudah sepantasnya penghormatan kepada calon gubernur diberikan. Dia kembali menegaskan, hal itu wajar dan tak ada masalah. “Begitu pula misalnya jika saya jadi calon gubernur, anda akan memberikan penghormatan kepada saya jika ada di situ,” lanjutnya.

Pria yang pernah menjabat Kabid Haji ini pun mengaku setelah dua minggu pertemuan tersebut, ia tak pernah dimintai klariffikasi maupun dipanggil oleh Irjen Kemenag.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, mengunjungi salah satu penerima rumah layak huni Pemerintah Aceh guna memferivikasi kelayakan penerima, di Gampong Alue Pande, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, pada Minggu, (19/1/2025). Foto: Biro Adpim
Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, mengunjungi salah satu penerima rumah layak huni Pemerintah Aceh guna memferivikasi kelayakan penerima, di Gampong Alue Pande, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, pada Minggu, (19/1/2025). Foto: Biro Adpim

Pj Gubernur Safrizal Verifikasi Penerima Rumah Layak Huni di Aceh Jaya

Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M. Si Pertemuan dengan Medical Relief Society (MERCY) Malaysia di ruang tengah pendopo Gubernur Aceh, Senin, (23/12/2024) . Foto: Biro Adpim
Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M. Si Pertemuan dengan Medical Relief Society (MERCY) Malaysia di ruang tengah pendopo Gubernur Aceh, Senin, (23/12/2024) . Foto: Biro Adpim

Pj Gubernur Safrizal: Tsunami Aceh, Pembelajaran untuk Dunia