PM, Menggamat—Dandim Aceh Selatan mengimbau masyarakat dan personil TNI jangan mau dipecah belah seperti masa PKI dulu. Masyarakat dan TNI diharapkan mampu bersatu. Ha ini diungkapkan Dandim saat menutup latihan tempur gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Batalyon Yonif 115 Macan Leuser dan Batalyon Yonif 116/Garda Samudera di Kecamatan Kluet Tengah.
Latihan gabungan itu sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Acara penutupan berlangsung di lapangan bola kaki Gampông Koto di Gampông Lawe Melang, Kamis (01/10/2015). Dalam kegiatan itu dilakukan juga pengobatan gratis dan donor darah yang diselenggarakan Kodim 0107/Aceh Selatan. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-70 TNI yang jatuh pada 5 Oktober mendatang.
“Kita jangan sampai dipecah belah seperti PKI, yang telah mebunuh pahlawan-pahlawan kita waktu itu. Orang yang seperti PKI adalah orang yang tidak ada agama, orang yang menghancurkan Pancasila. Indonesia ini memang beragam, tapi itu bukan menjadikan perpecahan,” tegas Komandan Kodim 0107/Aceh Selatan, Letkol Inf Hasandi Lubis.
Kegiatan itu turut dihadiri Kapolsek Kluet Tengah, Koramil Kluet Tengah, Pemuda Pancasila setempat, geucik dari beberapa gampông yang ada di Kluet Tengah, imum mukim, kalangan pemuda, dan masyarakat setempat.
Kata Dandim, ekosistim alam di wilayah Kecamatan Kluet Tengah Aceh Selatan kini rawan terkena bencana banjir dan longsor. Hal ini sangat dirasakan personil TNI saat latihan tempo hari sehingga mereka sedikit sulit mencari medan latihan.
“Kluet Tengah alamnya sangat bagus, gunung-gunungnya cocok untuk prajurit-prajuri kami yang latihan di Kluet Tengah ini, sayangnya kini kecamatan kita ini sering terkena bencana banjir. Dari itu, alam seperti ini harus kita jaga bersama,” ucapnya.
[PM004]
Belum ada komentar