Danau ini ramai dimanfaatkan warga untuk memancing, namun kerap menelan korban jiwa.
Danau buatan DAM V (lima) di Dusun Alue Dua Rupa, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, memberi manfaat bagi masyarakat setempat. Tak hanya sebagai sarana memancing, air danau itu juga digunakan untuk dikonsumsi masyarakat dan kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Cot Girek.
Danau seluas sekitar 4 hektar area (Ha) itu merupakan bekas kebun nenas di masa jajahan Kolonial Belanda. Pada era pertengahan tahun 1970 hingga 1980-an, air danau itu juga dimanfaatkan dengan baik oleh Pabrik Gula (PG) Cot Girek.
“Menurut cerita, pada masa jajahan Belanda, danau itu merupakan area perkebunan nenas. Kala itu Belanda memanfaatkan pohon nenas untuk dirakit menjadi tali kapal,” ujar Suriyanto (53) warga Cot Girek, yang juga karyawan di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Cot Girek.
Dia mengatakan, saat PG Cot Girek berdiri pada tahun 1970, tepatnya setelah diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto, kebutuhan air untuk pabrik itu dialirkan dari DAM V. Hal itu terus berlangsung hingga pabrik tutup sekitar tahun 1985.
“Selain itu, danau ini juga merupakan tempat mencari nafkah para nelayan. Hasil tangkapan cukup banyak jika menggunakan perahu dan jala. Ada ikan paitan, merah mata, mujair, betek, gabus, sepat hingga lele. Sedangkan saya dan pemancing lainnya hanya memanfaatkan waktu senggang,” terangnya kepada Pikiran Merdeka di sela-sela memancing.
Nanang (37) warga Cot Girek lainnya juga sering memancing di DAM V sejak beberapa tahun silam. “Saya hanya memancing dengan cara duduk di tepian, bukan di tengah danau. Ikannya juga lumayan banyak,” ucapnya.
Belum ada komentar