PM, Meulaboh – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Aceh Barat, membuat nelayan setempat lebih memilih untuk beristrahat dan menyandarkan Kapal Motor (KM) mereka. Hal itu disebabkan mereka tidak berani melawan ombak tinggi yang menghantam saat melaut di wilayah perairan Barat Selatan Aceh.
Para nelayan yang tidak melaut meluangkan waktunya memperbaiki alat tangkap, seperti membetulkan jaring yang sudah rusak dan memperbaiki badan kapal yang sudah lapuk akibat terjangan ombak.
Salah seorang nelayan di Desa Panggong, Kecamatan Johan Pahlawan, Misral bercerita, saat ia bersama rekannya mencoba melaut, pandangan mereka terhalang angin kencang disertai hujan, sehingga mereka terpaksa kembali ke dermaga.
Bukan hanya itu, Kata Misral, ombak tinggi di lautan terus menghantam badan kapal.Jika dibiarkan maka berpotensi merusak badan kapal yang hanya berkontruksi kayu itu.
“Kita lebih baik pulang karena cuaca badai, kalau kita paksakan takutnya musibah bagi kita dilaut, apalagi sampai hanyut karena terpaan angin kencang dan hujan membuat pandangan kita terbatas,” kata Misral saat ditemui di Dermaga Desa Panggong, Jumat (27/7).
Ia juga mengatakan, saat mereka melempar jangkar dan mencoba memancing di laut, sangat sulit menstabilkan badan kapal yang bergoyang karena kondisi air yang tidak tenang. Bahkan ada pula boat milik nelayan yang rusak (bocor) akibat terkena ombak. Hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri saat badai seperti saat ini.
Para nelayan juga mengeluhkan kondisi yang mempengaruhi mata pencaharian utama mereka. Sejak kondisi badai mereka tidak dapat melaut. Para nelayan hanya pasrah dan meminjam uang kepada orang lain untuk menutupi biaya hidup sehari-hari.
“Kalau tidak melaut ya kita nggak ada pekerjaan sampingan, malahan saat ini kita hanya bisa pasrah, untuk kebutuhan sehari-hari kita pinjam ke rekan lainnya,” keluhnya.
Cuaca ekstrem yang melanda perairan Barat Selatan Aceh juga berdampak para naiknya harga jual ikan segar hingga 80 persen. Saat ini, mereka hanya menunggu cuaca membaik agar dapat kembali melaut seperti biasa. ()
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar