Cerita Serka Decky, Bermodalkan Rp3 Juta, Kini Mampu Pekerjakan 4 Orang

Cerita Serka Decky, Bermodalkan Rp3 Juta, Kini Mampu Pekerjakan 4 Orang
Cerita Serka Decky, Bermodalkan Rp3 Juta, Kini Mampu Pekerjakan 4 Orang

PM, Meulaboh – Seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Decky Aprianto, tak hanya bergantung hidup pada pekerjaannya saja sebagai abdi negara saja. Bermodalkan Rp3 juta, dirinya mampu membuka lowongan kerja untuk orang lain.

Batu Akik jenis blackjade menjadi bahan baku dasar dalam merintis usaha ukiran dan pernak-pernik yang dibuat sedemikian rupa. Bukan hanya itu, bahkan lukisan pemandangam alam juga dapat diukir di atas batu akik yang sudah melewati proses penghalusan.

“Walaupun kini daya beli batu akik kini sudah menurun dan mulai ditinggalkan, namun peminat untuk batu yang sudah diukir nama, lukisan dan dibuat menjadi gelang kalung dan pernak pernik lain ini cukup diminati warga,” ujar Decky saat bincang-bincang dengan PIKIRANMERDEKA.CO.

Berkat usahanya yang dirintis sejak pertengahan tahum 2017 itu, kini dirinya sudah mampu memperkerjakan sebanyak 4 orang pemuda yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.

Menurutnya, selain bernilai ekonomis, blackjade diyakini juga memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, salah satunya ialah melancarkan peredaran darah bagi si pemakai.

Dikatakannya, metode penjualan yang ia lakukan ialah dengan menjajakan barang hasil karyanya dari satu tempat ke tempat yang lain, keterbatasan modal yang ia miliki menjadi salah satu kendala untuk memperluas usahanya.

“Dari warung ke warung saya jual saat ini, saat duduk bersama rekan-rekan lain, karena hasilnya sementara waktu ini cukup untuk membayar gaji para pekerja dan ditabung lebihnya, kita pun buat ketika telah ada pesanan dari rekan atau pelanggan,” jelasnya.

Decky yang kini berpangkat Sersan Kepala itu tidak pernah malu menjadi pedagang, baginya selama rezeki yang didapat itu halal akan ia kerjakan, meskipun banyak pihak yang terkadang merehkannya.

Bahan baku batu akik jenis blackjade didapati dari Kabupaten Nagan Raya dengan harga standar, dari bahan itu akan diasah kembali untuk dapat diukir dan dijadikan hiasan.

“Kita bahan baku banyak di Aceh ini, namun sangat sedikit yang mengelola secara kreatif untuk itu saya berfikir dapat berinovasi, dari hanya sekedar batu cincin untuk dapat dijadikan liontin, gelang hingga tali jam, sehingga ini dapat menjadi cindramata bagi yang berkunjung ke Aceh Barat,” ungkap Decky.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait