PM, Banda Aceh – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) mengadakan diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion, pada Sabtu (25/11) di kantor Kesbangpolinmas Aceh. Diskusi hasil kerjasama FKPT dengan Kesbangpol ini membahas pemetaan langkah-langkah strategis pencegahan radikalisme dan terorisme di Aceh.
Kabid Sosial, Ekonomi dan Hukum FKPT, Kurniawan dalam siaran pers nya menyampaikan, diskusi ini diselenggarkan sebagai refleksi akhir tahun FKPT sekaligus upaya pelibatan berbagai tokoh di Aceh dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
“FKPT memetakan alternatif langkah strategis beserta pendekatan yang tepat untuk mencegah paham radikal di Aceh. Hasil diskusi ini nantinya akan jadi masukan bagi FKPT Aceh dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) RI ke depan,” ujar Kurniawan.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, beberapa di antaranya penasihat khusus gubernur Aceh Muhammad MTA, Dekan Fakultas Hukum unaya Wiratmadinata, Thamren Ananda, direktur Katahati Institute Raihal Fajri, sejarawan Nab Bahany, dan sejumlah akademisi dan peneliti lainnya.
Ketua FKPT Aceh, Prof Yusni Sabi dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil pemetaan ini nantinya dapat menjadi masukan penting dan sangat berharga bagi Pemerintah Aceh dan juga Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Aceh.
“Penting sekali mengoptimalkan peran Pemda Aceh serta berbagai komponen sipil di masa mendatang dalam upaya pencegahan bertumbuh kembangnya paham atau gagasan radikalisme dan ekstremisme di Aceh,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta upaya pencegahan radikalisme menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. “Upaya pencegahan ini tugas semua komponen bangsa,” pungkasnya.()
Belum ada komentar