PM, Tapaktuan – Calon Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah akan memberikan perhatian serius terhadap potensi perikanan dan masalah pala yang dikenal sebagai komoditi primadona Aceh Selatan yang kini sudah mulai punah akibat kasus hama penggerek batang menyerang taman perkebunan rakyat tersebut sejak awal tahun 2000.
Pernyataan tersebut disampaikan Cagub Bustami Hamzah dalam silaturahmi dan kampanye dialogis di Rumoh Agam, Tapaktuan, Selasa (5/11/2024).
Kegiatan tersebut turut dihadiri, Ketua Tim Pemenangan Partai Koalisi Pusat, TM Nurlif, Sekretarisnya, Zamzami, Wakil Ketua, Tu Bulqaini dan Ramadana Lubis dan tokoh masyarakat Barsela, HT Machsalmina Ali yang juga mantan Bupati Aceh Selatan dua periode. Serta, ribuan massa dari relawan dan kader partai koalisi pengusung dan pendukung Cagub-Cawagub, Bustami – M Fadhil Rahmi.
“Saya tidak mau disebut Aceh miskin. Sebab Aceh memiliki sumberdaya alam yang cukup kayak dari mulai sumberdaya mineral, gas alam dan minyak yang terkandung dalam perut bumi Aceh. Hingga alamnya yang cukup subur. Kalau dikatakan rakyatnya yang miskin saya baru bisa terima,,” katanya.
“Kenapa rakyatnya menjadi miskin? Karena Aceh selama ini salah urus dan tidak. Maka kedepan Aceh tidak boleh lagi salah urus dan harus fokus dalam perencanaan dan pembangunannya. Kalau kita fokus dalam mengurus sesuatu dapat dipastikan akan gagal dan hancur,” ungkap Bustami yang mantan Pj Gubernur Aceh itu.
Lihat saja contonya, soal kasus hama pala di Aceh Selatan yang sudah mendera sejak tahun 2000 dan sampai saat ini masih belum mampu diselesaikan. “Ini akibat tidak fokus dalam penanganan pemberantasan hama tersebut. Kalau kerja cilet-cilet tak akan berhasil. Bila Allah mengizinkan kami akan fokus soal penanganan ham apala Aceh Selatan ini. Karena kita ingin mengembalikan kejayaan komoditi primadona daerah ini yang sudah terbukti mampu mendongkrak perekonomian masyarakat,” janjinya.
Begitu juga, soal kekayaan alam disektor perikanan laut yang dimiliki Aceh Selatan belum digarap maksimal untuk mengangkat kehidupan para nelayan.
“Kalau Allah mengizinkan kita akan menghadirkan industri perikanan di Aceh Selatan dengan menggait investor masuk ke daerah ini. Karena sektor industri perikanan ini akan mampu menyerap tenaga kerja lumayan banyak. Kalau hadir industry perikanan di daerah ini, tentu akan menjadi daerah pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Bustami yang mantan Sekda Aceh itu.
Sebelumnya dalam kampanye dialogis di Suaq Bakong, Kluet Selatan, Aceh Selatan, Cagub Bustami sempat ditodong dengan isu pemekaran kabupaten yang terpisah dari Aceh Selatan. Masyarakat 11 kecamatan yang terdiri dari, Pasie Raja, Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, Kluet Timur, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah, dan Trumon Timur, mengingikan lahirnya Kabupaten Aceh Selatan Jaya yang terpisah dari kabupaten induk Aceh Selatan.
“Kalau Pak Bustami terpilih jadi Gubernur kami minta cuma satu tolong diwujudkan lahir Kabupaten Aceh Selatan Jaya yang pisah dari kabupaten induk Aceh Selatan. Kami sudah cukup lama memperjuang daerah kami menjadi kabupaten tersendiri. Dengan daerah kami menjadi kabupaten selain mempersingkat rentak kendali juga akan mempercepat Pembangunan,” pinta salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Menanggapi ini, Bustami mengatakan, soal pemekaran ini masih domainnya pemerintah pusat, dan pemerintah provinsi hanya sebatas mengusulkan. “Soalnya kendala yang paling serius terkait pemerkaran daerah ini, pemerintah pusat sampai sejauh ini belum mencabut soal moratorium pemekaran daerah. Insya Allah kalua pemerintah sudah mencabut moratorium pemekaran kita bersama-sama nanti akan membanntunya,” tandas Cagub Bustami.(*)
Belum ada komentar