PM, GAYO LUES – Pungutan liar yang terjadi di perbatasan Gayo Lues dengan Aceh Tenggara atau yang lebih dikenal perbatasan Umah Buner, Kecamatan Putri Betung sangat merusak citra daerah. Pasalnya, kendaraan roda empat yang melintas hanya memberikan uang Rp 1000 kepada petugas jaga.
Hal itu dikatakan Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim saat rapat koordinasi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pepantaran (Pendopo) Bupati bersama Wakil Bupati, Sekda, Kasdim, Wakapolres, Kasat Reskrim, Kasat Intel, Kadis Pertambangan, Kepala Satpol PP, Asisten Bupati, dan beberapa unsur lainya, Kamis (19/11/2015).
“Saya melihat langsung diperbatasan, pengemudi memberikan uang Rp 1000 kepada tempat yang ada di Pos Umah Buner, itupun dengan tangan kiri diberikan, inikan sangat merusak citra daerah,” kata Ibnu Hasim.
Untuk mengantisipasi terjadinya pungutan liar, Bupati mewacanakan membuat anggaran untuk intensif petugas yang menjaga Pos Perbatasan, itupun dengan kerja sama antara Polisi, TNI, Satpol PP dan Polhut.
“Saya rasa tidak salah kita berikan intensif kepada petugas yang menjaga pos perbatasan, karena bertujuan untuk kenyamanan masyarakat juga, daripada memungut seribu-seribu kan lebih mending uang daerah yang diberikan kepada petugas sebagai tunjangan intensifnya,” kata Bupati Gayo Lues.
Bupati juga meminta kepada pihak kepolisian, TNI, Satpol PP dan Polhut untuk mengaktifkan perbatasan Gayo Lues dengan Aceh Tengah, perbatasan dengan Abdya, dan perbatasan dengan Aceh Timur, semua fasilitas yang belum ada akan diberikan Pemkab Gayo Lues termasuk bangunannya. [PM006]
Belum ada komentar