PM, BLANGKEJEREN – Mahasiswa Unsyiah Kabupaten Gayo Lues Jurusan Kehutanan diminta agar memanfaatkan lahan tidur milik Universitas di areal Blangnangka. Permintaan itu langsung disampaikan Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim saat bertatap muka dengan mahasiswa baru di gedung Unsyiah setempat Senin (28/09/15) kemarin.
Menurut Ibnu Hasim, tanah yang berada di kampus Unsyiah yang berkarakter gersang hanya cocok ditanami sere wangi. Saat ini, harga jual sere wangi di pasaran mencapai Rp 140 ribu hingga Rp 180 ribu per kilogram nya.
“Sangat sayang kalau tanah itu tidak dikelola dan Pemkab Gayo Lues telah membeli untuk kebutuhan mahasiswa. Untuk itu kami berharap agar mahasiswa jurusan kehutanan bisa menanam sere wangi saja, supaya ada manfaatnya,” kata Ibnu Hasim.
Menurutnya, selagi mahasiswa mampu mengolah tanah tersebut untuk ditanami sere wangi, ia akan mendukung asalkan pengerjaanya diluar jam belajar mengajar dan nantinya hasil dari penjualan sere wangi itu sendiri bisa membiayai kuliah mahasiswa.
“Yang bisa dikerjakan mainkan terus, kalau memang sudah tidak sanggup, laporkan kepada saya. Kalau mahasiswa butuh pagar keliling atau kawat berdurinya, kami dari Pemda Gayo Lues siap membantu Unsyiah dalam segala hal,” janjinya.
Selain itu, hutan Leuser yang berdekatan dengan kampus Unsyiah juga diminta sebagai tempat praktek mahasiswa jurusan kehutanan nantinya, sebab, mahasiswa dari luar daerah dan dari luar negri juga sering memanfaatkan hutan Luser di Gayo Lues. (Anuar Syahadat)
Belum ada komentar